FaktualNews.co

Baru Pulang Kunker, Puluhan Anggota DPRD Tulungagung Lakukan Tes Darah

Kesehatan     Dibaca : 902 kali Penulis:
Baru Pulang Kunker, Puluhan Anggota DPRD Tulungagung Lakukan Tes Darah
Faktualnews.co/Latif Syaipudin
Suasana cek kedehatan di Kantor DPRD Tulungagung, Selasa (24/03/2020).

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Pulang dari Kunker (Kunjungan kerja) di salah satu wilayah terpapar virus corona, puluhan anggota DPRD Kabupaten Tulungagung menjalani pemeriksaan oleh tenaga medis dari RSUD dr Iskak Tulungagung di ruang rapat paripurna, gedung DPRD, Selasa (24/03/2020).

Meski tidak menggunakan metode rapid test, atas inisiatif pribadi para wakil rakyat melakukan uji tes kesehatan. Hal tersebut, dilakukan sebagai upaya pencegahan dini, ataupun bentuk edukasi kepada masyarakat soal pentingnya menjaga kesehatan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

“Iya, jadi ini merupakan permintaan tes antivirus artinya bahwa untuk mengetahui, karena anggora DPRD baru melakukan kunjungan ke wilayah terpapar,” jelas, Muhammar Rifai, Kabag Humas dan Informasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Selasa (24/03).

Pengujian dilaksanakan dengan metode medis sederhana seperti halnya untuk melakukan uji darah biasa.

“Namun karena sampai hari ini, rapid tes belum sampai di Tulungagung, kita uji dengan metode biasa. Kita sebenarnya sudah berusaha sejak awal untuk beli,” paparnya.



Rifai menegaskan, pemeriksaan yang dilakukan melalui sampel, apakah ada kandungan virus atau bakteri atau tidak. “Virus itu banyak, yang tersebar di udara, virus flu, hepatitis, dan lainnya,” pungkasnya.

Lanjut Rifai, jika ada virus tentu ada keluhan, minimal ditemukan suhu badan yang panas, dan beberapa gejala lainnya. “Hasilnya besok, namun hasilnya itu hak individu,” terangnya.

Sementara itu, Marsono, Ketua DPRD Tulungagung menerangkan, pemeriksaan medis yang dilakukan merupakan bentuk partisipasi. “Dalam bentuk partisipasi kesadaran kita, punya kesigapan untuk tindakan pencegahan dini. Dimulai kesadaran kita, dari anggota Dewan,” jelasnya.

Menurutnya, langkah yang diambil merupakan salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga kesehatan.

“Jadi kita periksa bukan karena kita terindikasi, tapi karena kita harus sepakat, dan mengedukasi masyarakat. Tapi jangan kita membuat bahasa yang menakutkan,” pungkasnya.

 

 

• Baca berita-berita menarik hasil liputan Latif Syaipudin

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh