Kesehatan

Geger Corona, Hari Ini Kota Gresik Lakukan Penyemprotan Besar-besaran

GRESIK, FaktualNews.co-Mulai hari ini, Selasa (24/3/2020) sampai Kamis (26/3/2020), Pemkab Gresik melakukan penyemprotan disinfektan besar-besaran guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (covid-19).

Prioritas penyemprotan meliputi 20 titik perkantoran, 18 kantor kecamatan, 34 titik rumah sakit dan puskesmas, 43 titik polres, polsek, Kodim dan Koramil, 7 titik Pasar (Pasar Gresik, Pasar Kota, Pasar Sidomoro, Pasar Giri, Pasar Driyorejo, Pasar Dukun, dan Pasar Bungah).

Penyemprotan disinfektan juga dilakukan di sejumlah tempat ibadah, meliputi Masjid Agung Gresik, Masjid Jami’ Gresik, Masjid Al Inabah Pemkab Gresik, GKI, Santa Perawan Maria, Gereja Adven, GKJW, Gereja Kristus Injil, GPIB Kartini, dan Klenteng Kim Hin King.

Komandan Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Corona (Covid-19) Pemkab Gresik M Nadlif mengatakan, penyemprotan besar-besaran ini dilakukan mengingat Gresik sudah ditetapkan sebagai Darurat Corona.

“Selain penyemprotan, kami juga akan berupaya maksimal melakukan pencegahan,” terang Nadlif, Selasa (24/3/2020).

Sementara dr Saifudin Ghozali, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Gresik yang juga Sekretaris Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Corona (Covid-19) Pemkab Gresik menambahkan, kendati Kabupaten Gresik telah masuk kategori Darurat Corona, namun masyarakat diminta tetap tenang.

Jangan panik berlebihan, yang penting tetap waspada dan banyak berdoa agar wabah corona segera sirna.

Dijelaskan, penetapan Gresik sebagai Darurat Corona, setelah dalam sehari terjadi peningkatan jumlah orang dalam pemantaun (ODP) sebanyak 8 orang.

Data terakhir, ODP hanya 25 orang. Meski begitu, data lainnya masih pada angka yang sama dengan update terakhir.

“Jumlah orang dalam risiko (ODR) tetap 620 orang, orang dalam pemantauan (ODP) bertambah jadi 33 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) 7 orang. Dan sampai hari ini, Alhamdulillah, belum ada yang positif virus Corona,” ujar dr Ghozali.

Menurut Ghozali, jumlah ODR masih tetap karena mereka ini adalah orang Gresik yang pulang setelah bekerja di luar negeri. Seperti dari China, Malaysia dan Singapura.

“Data ini sudah kita peroleh sejak akhir Desember 2019. Mereka juga sudah kita pantau, termasuk keluarga dan tempat tinggalnya. Nanti akan kita rilis, mereka tinggal di wilayah mana saja,” ungkapnya.