FaktualNews.co

Tak Ada Dana, 11 Pasar Tradisional di Kota Probolinggo Zero Hand Sanitizer

Peristiwa     Dibaca : 1282 kali Penulis:
Tak Ada Dana, 11 Pasar Tradisional di Kota Probolinggo Zero Hand Sanitizer
FaktualNews.co/Mojo
Kondisi Pasar Baru, Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Di sejumlah kantor pemerintah dan swasta, fasilitas dan tempat umum disediakan alat pembersih atau pembasuh tangan (Hand Sanitizer). Tidak demikian halnya dengan pasar yang dikelola Pemkot Probolinggo. Beberapa di antaranya, belum terpasang alat yang dimaksud.

Hasil pantauan, di Pasar baru, Pasar Gotong Royong dan Pasar Kronong tidak terlihat alat tersebut. Kondisi itu dibenarkan beberapa pedagang yang berjualan di sana.

Seperti yang diangkap, Aliyah salah seorang pedagang kelapa di Pasar Kronong, mengatakan, sarana pembersih tangan belum ada. Mestinya, situasi seperti saat ini sudah terpasang alat seperti itu. Mengingat, pengunjung pasar yang berasal dari berbagai usia dan kalangan serta daerah, ramai setiap harinya.

Tak hanya itu, spanduk atau banner imbauan dan larangan terkait dengan virus corona, juga belum ada. “Ya harusnya ada. Seperti di TV itu,” ujarnya.

Suami Aliyah juga membenarkan, kalau sarana kelengkapan pencegahan penyebaran virus covid 19 belum ada. Hal senada juga diungkap penjual di pintu masuk Pasar Baru dan tukang becak yang mangkal di depan pintu utama tersebut.

“Belum ada. Kalau ada kan dipasang di sini,” ujar salah seorang tukang becak sambil menunjuk lokasi di depan pintu.

Sedang menurut ibu yang jualan di pintu pasar mengatakan, ada. Tempat membasuh atau membersihkan tangan ada di dalam pasar sisi timur. Setelah didatangi, ternyata benar, namun bukan hand sanitizer. Tetapi tempat mandi (toilet) yang di sisi utaranya terdapat wastafel.

“Kalau tempat cuci tangan yang ini. Kalau yang lain saya tidak tahu,” ujar pedagang yang berjualan di selatan toilet.

Terpisah, kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) membenarkan, kalau di 11 pasar yang dikelolanya belum ada Hand Sanitizer. Pihaknya masih meminta bantuan ke Pemprov Jawa Timur. Alasannya, dinas yang dipimpinnya tidak memiliki dana untuk pengadaan alat yang dimaksud.

“Kami sudah minta ke Pemprov. Dan sudah disetujui. Kami tak ada dana untuk pengadaannya,” ujarnya.

Belum diketahui, kapan hand sanitizer yang diminta akan dikirim atau akan datang. Perkiraannya, Jumat depan alat tersebut akan dipasang di beberapa pasar. Mengenai jumlahnya, Gatot juga belum mengetahui.

“Ya, kami pasang yang datang saja. Kalau datang semua, ya kami pasang semuanya. Biasanya bertahap. Kalau soal penyemprotan sudah. Tapi bukan kami, tapi satgas dan polresta serta instansi lain yang nyemprot,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas