FaktualNews.co

APD Menipis Saat Darurat Covid-19, IDI Jombang Patungan Produksi Mandiri

Kesehatan     Dibaca : 657 kali Penulis:
APD Menipis Saat Darurat Covid-19, IDI Jombang Patungan Produksi Mandiri
FaktualNews.co/Muji Lestari
IDI Jombang bersama Forum Komunikasi Organisasi Kesehatan Kabupaten Jombang saat melakukan Rapat Koordinasi penanganan wabah virus Corona di Kantor Sekretariat IDI Cabang Jombang.

JOMBANG, FaktualNews.co – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jombang, melakukan penggalangan dana untuk memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan para petugas pelayan kesehatan untuk penanganan kasus Covid-19.

Upaya ini dilakukan, menyusul kelangkaan APD yang dialami hampir semua Faskes (Fasilitas Kesehatan) di berbagai wilayah di Jombang. Dana terkumpul ini nantinya akan digunakan untuk melengkapi ketersediaan APD di ratusan klinik maupun dokter praktik mandiri.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 IDI Jombang, dr Sjarifudin mengakui kelangkaan APD ini. Bahkan, untuk beberapa APD tertentu, pihaknya sudah berinovasi membuat secara mandiri.

“Kami menghimpun dana dari teman sejawat dan masyarakat untuk melengkapi ketersediaan APD ini. Kami juga berusaha mencari rekanan karena memang ini sangat langka, untuk APD tertentu yang lengkap ‘cover all’ kami sudah berinovasi, kami hubungi penjahit, kami tunjukkan bahan yang standar,” terangnya, Sabtu (28/3/2020).

Dia menambahkan, pemenuhan kebutuhan APD ini akan difokuskan kepada sekitar 200-an dokter praktik mandiri maupun klinik. Sebab, untuk kebutuhan di RSUD maupun Puskesmas sudah disuplai oleh Dinas Kesehatan.

“Data kami, klinik maupun praktik dokter ada 204, hitungan kami satu bulan kalau masing-masing dua APD dalam sebulan kebutuhannya sekitar 400 set, padahal masa darurat ini sampai 29 Mei,” terangnya.

IDI Jombang meminta Pemerintah segera melengkapi APD di setiap Puskesmas. Sebab sejauh ini, masing-masing Puskesmas hanya memiliki empat set APD atau sekali pakai saja. IDI berharap, kelangkaan kebutuhan APD tersebut bisa segera teratasi.

“Kalau setiap puskesmas hanya punya 4 set, kemudian merujuk pasien PDP ke Rumah Sakit, itu APD sudah habis karena tidak bisa digunakan lagi, harapan kami Pemerintah segera melengkapi APD ini,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas