Covid-19, Kompetisi Liga 1 Ditangguhkan, Hikmah bagi Pemain Persela Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Karena imbas pandemi Covid-19. Kompetisi Liga 1 2020 ditangguhkan. Sehingga seluruh pemain tim berjuluk Laskar Joko Tingkir julukan Persela Lamongan, diliburkan.
Pemain diberi kesempatan untuk pulang ke kampung halamannya sejak akhir pekan lalu. Namun dibalik buruknya situasi saat ini, ternyata ada hikmah tersendiri bagi pesepakbola.
Seperti yang dirasakan kapten Persela, Eky Taufik. Sebab ketika kompetisi berjalan, pesepakbola yang bermain di luar daerah asalnya tentu tidak memiliki banyak waktu untuk bercengkrama kumpul bersama keluarga.
Hikmahnya adalah berkumpul dengan keluarga di kampung halamannya. “Apa lagi kalau bukan berkumpul dengan keluarga mas. Memang musibah ini di luar kendali, jadi ya harus kita nikmati, kita jalani aja sesuai kemampuan kita,” kata Eky Taufik, Minggu (29/3/2020) saat dihubungi melalui pesan WhatsApp yang saat ini berada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Meski waktu liburan lebih banyak dihabiskan bersama keluarga. Namun Eky mengaku tetap berlatih secara rutin untuk menjaga kebugara fisiknya.
“Sudah ada program latihan dari tim pelatih,” kata pemain yang telah 10 tahun berseragam Persela itu.
Selain menjalankan program latihan yang diberikan tim pelatih. Pemilik nomor punggung 30 di Persela tersebut juga menambah porsi latihan sendiri.
“Ini program latihan dari pelatih kan hanya untuk jaga kondisi, pasti ya saya tambah porsi latihan sendiri sesuai kekurangan pribadi masing-masing,” ucapnya.
Namun lanjut Eky, fullback berusia 29 itu, latihan tambahan tersebut lebih banyak dilakukan di rumah, karena saat ini terlalu beresiko juka berlatih di luar rumah.
“Ya ada gym, terus ya biasanya di rumah shit up, push up. Soalnya kondisi juga masih banyak virus gini mas, jadi tetap harus hati-hati juga,” tutur Eky.
Eky Taufik pun berharap wabah virus corona segera berakhir, sehingga situasi kembali normal. “Sudah rindu pingin cepat kembali aktivitas di lapagan bersama Persela, seperti biasanya sudah kangen mengolah si kulit bundar,” ujarnya.
