LAMONGAN, FaktualNews.co-Banyak cara guna saling membantu sesama untuk pencegahan dan meluasnya penyebaran virus corona atau Covid-19.
Seperti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Lamongan, yang tak hanya memasang bilik sterilisasi, namun warga binaan setempat sudah memproduksi masker secara mandiri.
Dari keahliannya menjahit, Totok Sugianto tahanan dengan kasus Narkoba tersebut membuat masker guna pencegahan virus Corona.
“Dalam pembuatan masker sudah tiga hari untuk warga binaan, satu harinya bisa menghasilkan 60 lebih masker.” kata Totok warga binaan Lapas Lamongan. Senin (30/3/2020).
Totok mengaku keterampilan menjahit diperolehnya saat pertama kali ditahan di Lapas Lamongan. “Saya bisa menjahit saat pertamakali di tahan disini.” jelasnya.
Meski ditahan dirinya sedikit senang karena bisa menambah pengalaman. “Rencananya dari hasil menjahit ini jika bebas insyaAllah akan saya kembangkan di rumah.” ucapnya.
Sementara itu. Kasi Binadik dan Kegiatan Kerja, Lapas Lamongan. Dwi Achmad mengaku. Ide pertama kali pembuatan masker refil 3 lapis didapatkannya dari antisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19.
“Di dalam lapas ini komunitas tertutup dengan dihuni 630 tahanan. Jika satu orang terpapar maka penyebarannya begitu cepat, untuk antisipasi kita buat masker sendiri,” kata Dwi.
Maka lanjut Dwi, upaya pencegahan semaksimal mungkin. Untuk saat ini pembuatan masker secara internal dan melibatkan 10 warga binaan. Satu hari bergiliran 2 orang pagi dan 2 orang siang.” ujarnya.
Lapas Lamongan berharap, ke depan akan produksi massal dan dipasarkan ke masyarakat luas dengan harapan dari dalam lapas bisa membantu pencegahan virus Corona diluar lapas.
“Sampai hari ini masih kita gunakan sendiri dan nanti bekerjasama dengan lapas Tulungagung mencoba pemasaran ke masyarakat luar,” terangnya.
Masker merek Jail ini rencananya dihargai Rp 120 ribu per boks dengan isi 50 masker. Meski dalam tahanan mereka mampu membuat masker dalam 150 biji dalam sehari dimulai dari pukul 8 pagi sampai pukul 16.00.