FaktualNews.co

Gagas Milenial Mojokerto Desak Pemerintah Setempat Terapkan Karantina Wilayah

Kesehatan     Dibaca : 887 kali Penulis:
Gagas Milenial Mojokerto Desak Pemerintah Setempat Terapkan Karantina Wilayah
Faktualnews.co/amanu
Aqib Ma’rufin, Koordinator Gagas Milenial Mojokerto saat menjadi narasumber di sebuah acara.

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Penyebaran virus corona atau Covid19 semakin hari semakin naik angkanya, baik di tingkat nasional, regional maupun lokal.

Apalagi, kondisi Kabupaten Mojokerto sudah dikepung kabupaten/kota yang termasuk kategori zona merah seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang Raya.

Melihat kondisi yang demikian, Gagas Millennial mendesak Pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk melakukan karantina wilayah terbatas. Setiap lalu lintas keluar masuk wilayah Kabupaten Mojokerto harus dijaga ekstra ketat.

Setiap orang yang masuk wilayah Kabupaten Mojokerto harus dilakukan pemeriksaan baik kepentingannya dan juga kondisi kesehatannya.

Selain itu juga perlu diperhatikan lebih terkait kondisi buruh-buruh pabrik yang setiap harinya pasti bertemu dan berkumpul dengan banyak orang.

“Jika tidak, ini bisa berbahaya. Karena virus ini tidak terlihat. Bahkan, orang yang terjangkit virus ini bisa tidak merasakan apa-apa, namun dia sebagai pembawa virus ini kepada orang di sekitarnya,” tegas Aqib Ma’rufin, Koordinator Gagas Millenial Mojokerto Senin (30/03/2020)

Jika karantina wilayah ini tidak dilakukan, bukan tidak mungkin virus ini akan masuk ke wilayah Kabupaten Mojokerto dan justru akan membuat panik masyarakat.

Sebelum itu terjadi, seyogyanya karantina wilayah dilakukan sambil memberi pemahaman yang masif di masyarakat, agar masyarakat juga paham pentingnya pembatasan ini sehingga virus tidak menyebar lebih luas.

Pemerintah juga harus segera mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan virus ini.

Mulai dari penyiapan APD untuk tim medis di rumah sakit rujukan serta seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten Mojokerto, menyediakan perlengkapan bagi masyarakat seperti masker atau minimal menjamin ketersediaannya agar terjangkau masyarakat serta sosialisasi menyeluruh tentang pentingnya pola hidup bersih.

Ditekankan lebih konkret lagi kepada masyarakat, akhiri keluar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak. Taati aturan pemerintah sebaik mungkin.

Pembatasan bukan soal formalitas belaka, tapi memang benar-benar kondisi yang mengharuskan kita untuk tak berinteraksi langsung. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) harus diterapkan dengan disiplin di manapun dan kapanpun.

Terakhir adalah menjamin ketersediaan sembako murah dan atau terjangkau, agar jangan sampai kondisi seperti ini dimanfaatkan orang yang ingin mengeruk keuntungan dengan menaikkan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok sebagaimana terjadi pada harga masker dan sejumlah bahan lain diakibatkan virus corona ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah