Pria PDP Corona Asal Jakarta Meninggal di Kota Mojokerto
MOJOKERTO, FaktualNews.co-Seorang pria berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Covid-19 meninggal dunia saat dirawat di RS Gatoel, Kota Mojokerto.
Informasi yang didapat, pria berusia 57 tahun merupakan warga Jakarta. Dia datang ke Mojokerto untuk mengunjungi anak dan cucunya di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Christiana Indah Wahyu membenarkan pria tersebut masuk data PDP nomor 5 di Kota Mojokerto.
Pria itu menderita batuk, mual, muntah, demam dan sakit kepala saat tiba di Kota Onde-onde sejak Sabtu (21/3/2020).
Kata dia, pasien yang statusnya PDP itu baru dirawat di RS Gatoel Senin (23/3). Dari hasil foto thoraks atau rontgen bagian dada akhirnya diketahui terdapat infiltrat pada paru-paru pasien yang menjadi salah satu indikasi corona.
Sehingga pria itu dirawat di ruang isolasi RS Gatoel sejak Jumat (27/3/2020).
“Setelah itu, pada 28 Maret, karena paru-paru pasien semakin memburuk, kami berupaya mencari rumah sakit rujukan di Surabaya, Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, tapi semuanya penuh,” kata Indah, Selasa (31/3/2020).
Keesokan harinya, Minggu (29/3/2020), kondisi PDP semakin memburuk. Pasien akhirnya meninggal dunia di RS Gatoel pada Senin (30/3) tengah malam.
“Tepat pukul 24.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia. Hari ini dimakamkan di Trowulan. Tentunya, pemulangan jenazah sesuai dengan ketentuan pemakaman layaknya pasien positif Covid-19,” terangnya.
Ditambahkan Indah, petugas kesulitan memastikan PDP yang meninggal itu positif corona atau tidak. Pasalnya sebelum meninggal, pasien menolak saat petugas medis mengambil contoh swabnya.
“Saat kami lakukan pemeriksaan sesuai standar PDP, pasien tidak kooperatif. Dia menolak,” tandasnya.
Data yang dirilis Dinas Kesehatan Kota Mojokerto pada situs covid19.mojokertokota.go.id menyebutkan, saat ini terdapat 5 PDP corona.
Mereka berasal dari Kelurahan Surodinawan, Kauman, Magersari, Kedundung dan Wates.
Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 126 jiwa. ODP terkait corona paling banyak dari Kelurahan Wates, yaitu 42 jiwa. Disusul Kelurahan Kedundung 19 jiwa, Surodinawan 11, Kranggan 10, serta Meri 9 orang.
