Peristiwa

Kunjungi Pabrik Garmen di Kota Probolinggo, Khofifah Minta Kuota APD

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tak ingin tim kesehatan penanggulaangan penyebaran virus Corona menjadi korban, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, berkunjung ke perusahaan garmen di Kota Probolinggo. Tujuannya, untuk memastikan apakah PT Putrateja Sempurna bisa memproduksi Alat pelindung Diri (APD).

Selain itu, untuk mengetahui kwalitas bahan yang dipakai dan kekuatan produksi perusahaan garmen yang berlokasi di jalan Brantas, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan tersebut. Mengingat, APD yang berbentuk pakain tak tembus udara itu, saat ini menjadi kebutuhan tidak hanya Indonesia, tetapi negara di seluruh dunia.

Khofifah tiba di pabrik disambut Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wakilnya HM Soufus Subri, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya, Dandim 0829 Letkol Infantri Imam Wibowo dan owner dari PT Putrateja Ssmpurna Prionoa. Gubernur tiba di perusahan garmen tersebut, Rabu (1/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Gubernur Khofifah bersama Wali kota dan jajaran samping didampingi menejemen PT Putreteja Sempurna, melihat langsung proses pembuatan APD, berikut bahan bakunya. Usai meninjau Gubernur menegaskan, kalau APD yang diproduksi perusahaan yang dikunjungi, standar WHO (World Health Organisation). Karenanya, tidak perlu diragukan lagi.

Disebutkan, dalam sebulan, garmen tersebut bisa merampungkan APD sebanyak satu juta piece (Potong) atau 10 ribu piece dalam sehari. Karenanya, Dengan kekuatan produksi sebanyak itu, Khofifah yakin PT Putrateja Sempurna mau dan mampu memenuhi kebutuhan APD di Jawa Timur.

“Kami minta jatah atau kuota. Supaya kebutuhan APD di wilayah kami terpenuhi,” tandasnya.

Dijelaskan, kebutuhan APD untuk rumah sakit dalam koordinasi Pemprov Jatim, sebanyak 3.200 sehari. Pemprov butuh APD sebanyak itu, karena 1 pasien virus covid 19 membutuhkan 23 APD. Pakain kedap udara tersebut akan dipakai tim kesehatan, baik medik dan paramedik yang menangani pasien terpapar Cvid 19.

“Memang 1 pasien diawasi 23 tim kesehatan medik dan paramedik,” jelas Gubernur.

Khofifah berharap, pihak perusahaan mau menggarap APD untuk Jawa Timur. Mengingat pakaian anti virus tersebut akan digunakan tim kesehatan medik dan paramedik, demi keselamatannya. Sebab, mereka lah yang berada di garda depan dalam penanganan pasien kasusu Covid-19. “Kami rasa perusahaan ini mau dan mampu. Kan bahan bakunya cukup,” sambungnya.

Ia berharap seluruh elemen termasuk perusahaan bersama-sama mensupport dengan cara memberi perlindungan tenaga kesehatan covid 19. Pihaknya tidak ingin kebutuhan APD tercukupi untuk satu hari saja seperti saat ini. Paling tidak, kebutuhannya tercukupi atau terkonversi hingga 3 bulan ke depan. “Kami tidak ingin sekarang APD terpenuhi. Untuk besok, kita masih mau cari,” bebernya.

Selama ini, kebutuhan APD Jatim lanjut Khofifah disuplai dari lima SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Kabupaten :amongan. Pemprov yang membeli bahannya, sedang siswa di SMK tersebut yang menjahit.

“Barusan sebelum kami ke sini, saya menemui tamu dari UMKM Malang. Mereka menunjukkan hasil produksi APD ke kami. Kata pak Kadis kesehatan Joni, produk UMKM itu kwalitas premium. Ya, kalau memenuhi, kita pakai,” tambahnya.

Sementara itu owner PT Putrateja Sampurna Supriono mengatakan, perusahaannya sudah mendapat order APD sebanyak 3 juta dari seseorang yang namanya tidak disebut. APD sebanyak itu akan dikerjakan dalam 3 bulan.

“Saat ini kami menggarap pesanan 3 juta piece. Kami selesaikan dalam 3 bulan. Jadi sebulannya, kami menyelesaikan 1 juta potong,” katanya.

Sedang untuk pesanan Pemkot dan Pemprov, Supriono menyanggupi. Saat ini perusahaan garmennya untuk sementara waktu meliburkan pekerjaan order pakaian atau baju fashion. Alasannya, mementingkan garapan APD yang memang amat dibutuhkan.

“Untuk pesanan Pemkot dan Pemprov, tenang saja. Kalau ke beliau, kami samikna wa atokna,” katanya sambil tertawa di dekat Wali kota disaksikan Gubernur.