FaktualNews.co

Tiba di Probolinggo, Seribuan Santri Sidogiri Pasuruan Dicek Suhu Tubuh dan Disemprot

Peristiwa     Dibaca : 1402 kali Penulis:
Tiba di Probolinggo, Seribuan Santri Sidogiri Pasuruan Dicek Suhu Tubuh dan Disemprot
FaktualNews.co/Mojo
Sebelum pulang, Santri Sidogiri dicek suhu tubuh dan disemprot di pintu keluar masuk Terminal Bayuangga Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Seribuan santri Sidogiri, Pasuruan dicek suhu dan disemprot tubuhnya di terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Kamis (2/4/2020) pagi. Hal yang sama juga diberlakukan pada santri yang turun di Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo.

Tak hanya santri, orang tua atau wali murid serta penjemput juga diperlakukan hal yang sama. Cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan dilakukan, sebagai antisipasi dan upaya pencegahan, penularan dan penyebaran virus covid 19.

Penyemprotan disinfektan dan pengukuran suhu tubuh dilakukan Polres Probolinggo Kota dan Kodim 0820. Santri yang keluar dari terminal dicek suhu tubuhnya, kemudian disemprot dan diabsen atau didata sebelum bertemu dengan orang tuanya. Sementara orang tua atau wali santri yang menunggu di pintu keluar masuk terminal, juga diperlakukan sama.

Mereka kemudian dipertemukan dan dipersilahkan meninggalkan terminal untuk pulang ke rumah masing-masing. Salah satu santri mengaku, pihak pesantren meliburkan seluruh santrinya selama 66 hari atau 2 bulan lebih. Lebih lama dari liburan yang sama.

“Lebih lama liburan tahun ini. Libur dimajukan, mungkin karena virus Corona,” katanya.

Santri yang mengaku tinggal di Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo ini mengetakan, sebelum meninggalkan pesantren, disemprot dan dicek suhu tubuhnya.

“Sebelum meninggalkan pondok kami juga dicek dan disemprot seperti ini,” aku santri yang sudah 6 tahun mondok di Sidogiri tersebut.

Sementara itu ketua MUI Cabang Kota Probolinggo, KH Nizar Irsyad mengatakan, kalaudirinya ditunjuk sebagai koordinator kepulangan santri Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan karena dirinya alumni pondok Pesantren Sidogiri pasuruan. Ia kemudian menghubungi Polres Probolinggo Kota dan Kodim un tuk menyambut kedatangan santri di terminal Bayuangga.

“Sebelumnya kami sudah koordinasi. Memperlakukan santri sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.

Disebutkan, ada sekitaran seribuan lebih santri yang tinggal di Probolinggo pulang liburan. Mereka diangkut 10 bus, 7 bus diantaranya berhenti di terminal bayuanggan dan 3 bus sisanya, turun di Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo.

“Santri yang turun di sini ini, tinggal di Probolinggo barat. Yang turun di Bentar, Probolinggo Timur. Mereka dijemput orang tuanya,” ujarnya.

Menurut KH Nizar, kepulangan santri tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, meski sama sama naik bus. Di tahun-tahun sebelumnya, begitu santri tiba di terminal langsung mencari orang tua masing-masing tanpa ada pendataan, apalagi cek suhu tubuh dan penyemprotan.

“Dulu santri diturunkan di depan terminal. Ya langsung pulang. Kalau sekarang turun di dalam terminal. Sebelum bertemu dengaan penjemput, cek suhu dan disemprot, Diabsen dan dipertemukan dengan penjemput,” tambahnya.

Nizar berterus terang, belum mendapat konfirmasi terkait kembalinya santri ke pondok setelah berlibur lama di rumah. Apakah bersama-sama atau kembali ke pondok secara sendiri-sendiri seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kami belum dapat informasi. Kalau sebelum ada virus Corona, kembali sendiri-sendiri ke pondok. Nggak tahu kalau sekarang, Kami belum dapat informasi dari pondok,” sambungnya.

Terhadap santri, Nizar berharap selama liburan, tidak kemana-mana dan tetap berada di rumah masing-masing. Kecuali ada sesuatu yang penting atau mendesak. Selain itu, santri diharapkan menjauhui atau tidak berkerumun dalam jumlah yang banyak.

“Ini semua demi kesehatan santri. Karantina mandiri, agar sekembalinya ke pondok, tetap sehat,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas