SITUBONDO, FaktualNews.co-Meski Covid 19 mewabah disejumlah daerah di Indnesia, trermasuk di Situbondo, namun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setemnpat tidak meliburkan latihan bagi para atlet.
Mereka tetap diberikan digembleng dengan materi-materi latihan. Bedanya, latihan saat ini, KONI Kabupaten Situbondo, memanfaatkan aplikasi online.
Ketua KONI Situbondo, Reno Widigdyo mengatakan, ditengah mewabahnya covid 19, para atlet berlatih di rumahnya masing-masing.
Yaitu dengan mengadakan program Training From Home (TFH) berbasis sport sciense dengan menggunakan media elektronik dan aplikasi online. “Jadi, setiap atlet berlatih seperti biasa,”kata Reno Widigdyo, Minggu (5/4/2020).
Menurutnya, pemberian teori menggunakan aplikasi sportlyzer. Di dalamnya berisi materi dalam bentuk audio visual. Itu kemudian dishare kepada atlet sesuai dengan cabang olahraga (cabor) para atlet tersebut.
“Pada jam-jam khusus yang ditetapkan cabor, ada praktek yang menggunakan aplikasi zoom cloud meeting,”beber Reno Widigdyo.
Reno Widigdyo menambahkan, Sehingga atlet berlatih dengan memanfaatkan sarana HP android atau laptop di rumahnya masing-masing.
Pelatih bersama tim ahli bisa memantau secara langsung latihan para atlet. KONI Situbondo juga telah membentuk tim monitoring dan evaluasi (Monev).
“Kantor KONI dijadikan tempat server untuk memantau seluruh cabor yang sedang berlatih. Ada 15 cabor yang dimasukkan. Dengan latihan terpisah ini, akan mengurangi risiko penularan Virus Korona,” ujar Reno.
Dia mengatakan, jika bicara efektivitas, tentu lebih efektif jika berlatih secara langsung. Akan tetapi, di tengah mewabahnya Covid 19, KONI juga harus mematuhi ketentuan dari pemerintah terkait protokol keamanan.
“Yang pasti semua atlet yang berlatih termonitor. Tim ahli dari akademisi, pelatih dan tim Monev KONI bisa secara langsung memperbaiki kekurangan dalam latihan,” jelasnya.
Selama program TFH, KONI memberikan bantuan operasional kepada pelatih dan atlet berupa paket data internet setiap bulan. Yaitu Rp 250 ribu untuk pelatih dan Rp 200 ribu bagi atlet.
“Kita tidak memberikan honor, tapi bantuan sarana,” kata Reno.
Reno mengatakan, performa atlet harus tetap dijaga. Jika tidak ada program latihan, maka hasil penggemblengan saelama ini, akan sia-sia.
“Sebab, performa akan mengalami penurunan. Kalau sudah turun, sulit untuk memperbaiki lagi,” ujarnya.
Lebih jauh Reno menambahkan, terlebih lagi, pada tahun 2021 mendatang, Situbondo akan menjadi tuan rumah Porprov Jatim.
Sebagai penyelenggara, otomatis harus berprestasi. Dengan adanya program latihan dari rumah, target prestasi tersebut diharapkan bisa tercapai.