Ini Cerita Kasi Haji Kemenag Blitar, Pasien Positif Corona yang Sudah Sembuh
BLITAR, FaktualNews.co-Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Blitar Syaikul Munib, termasuk pasien virus corona jenis baru atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Syaikul Munib sempat dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Namun kini sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, meskipun masih dalam pemulihan. Dia senang bisa berkumpul lagi dengan keluarga. Dia lantas berbagi cerita tentang perjuangannya melawan virus Corona yang di alaminya.
Munib mengatakan, awalnya dia merasa demam saat masih berada di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, untuk mengikuti pelatihan calon petugas haji.
Namun saat itu, dia masih berfikir demam yang dialaminya bukan karena Corona, melainkan disebabkan hal lain.
“Saya mengikuti pelatihan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dari tanggal 8 hingga 18 Maret 2020. Nah sekitar 15 Maret saya mulai merasa gejala demam,” tutur Syaikul Munib, Minggu (5/4/2020).
Dia mengaku tidak mengalami gejala lain. Makan tetap enak dan kegiatan tetap lancar.
“Karena tidak ada gejala lain yang menyertai, saya pikir demamnya hanya karena AC-nya terlalu dingin,” ujar Munib.
Sepulang dari kegiatan pelatihan, ternyata demam yang dialaminya tidak mereda. Sehingga dia memutuskan mengonsumsi obat anti demam.
“Saya minum dua kali resep, tapi tetap demam. Hanya saja demamnya tidak tinggi, hanya berkisar 36-38 derajat Celcius,” jelasnya.
Kemudian dia memutuskan memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit swasta di Kota Blitar. Setelah diperiksa dan mengonsumsi obat, ternyata demamnya juga tak kunjung sembuh.
“Saya lalu berinisiatif memeriksakan diri ke RSUD Mardi Waluyo sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. Di situ saya masuk ke UGD, saya diperiksa sesuai standar, selanjutnya saya dinyatakan positif Covid-19. Saya pun dimasukkan ruang isolasi,” imbuhnya.
Munib mengaku, selama menjalani isolasi, dia berada di ruangan yang cukup nyaman. Ditunjang peralatan dan petugas medis yang mempercepat proses penyembuhannya.
“Selama di ruang isolasi saya masih bisa menghubungi keluarga saya, ruangannya sangat nyaman, petugasnya baik-baik. Bahkan saya sering ditanya ingin makan apa. Jadi tidak seperti yang dibayangkan berbaring terus begitu, karena saya tidak mengalami gejala lain hanya demam yang tidak terlalu tinggi. Saya tidak batu dan tidak sesak nafas,” paparnya.
Bagi Munib, dinyatakan sebagai pasien positif terinfeksi virus corona bukan sebuah aib.
Namun dia menganggap virus yang singgah di tubuhnya itu merupakan pengalaman dan pelajaran hidup sekaligus musibah yang bisa menimpa siapa saja.
Dia pun berpesan bagi warga masyarakat yang dianugerahi kesehatan untuk mematuhi imbauan pemerintah, jalani pola hidup sehat dan segera konsultasi dengan petugas medis jika mengalami gejala.
“Kemudian bagi teman-teman yang dinyatakan sebagai ODP (orang dalam pantauan) ataupun PDP (pasien dalam pengawasan) maupun yang sudah positif corona, tetap semangat, berpikir positif dan berdia kepada Allah agar segera pulih,” terangnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menunjukkan rasa empati kepada sesama yang terkena musibah virus Corona.
“Mari kita saling berbagi, ini adalah musibah. Tidak ada yang mau kena musibah seperti ini. Saya berharap musibah ini segera berakhir,” pungkasnya.