FaktualNews.co

SMKN di Kota Probolinggo Sumbang Tenaga Jahit APD Pesanan Gubernur Jatim

Peristiwa     Dibaca : 1397 kali Penulis:
SMKN di Kota Probolinggo Sumbang Tenaga Jahit APD Pesanan Gubernur Jatim
FaktualNews.co/Mojo
Alumni SMKN 3 Kota Probolinggo menjahit APD pesanan Gubernur Jawa Timur di ruang praktek menjahit SMKN 3

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tak hanya PT Putrateja Sempurna, yang mendapat order APD (Alat Pelindung Diri), SMKN 3 Kota Probolinggo juga mendapat pesanan barang yang sama. Sekolah kejuruan yang berlokasi di Jalan Pahlawan Kota setempat ini, menerima order APD dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Gubernur Jatim.

Hanya saja, jumlahnya tidak banyak seperti PT Putrateja Sempurna yang pesanannya hingga 7 juta potong APD. SMKN yang dikepalai Siti Rohmah Hadi tersebut, hanya mendapat pesanan 50 pieces. Dan pekerjaannya harus diselesaikan dalam sehari.

Hal itu diungkap Siti Rohmah, Sabtu (4/4/2020) pagi di sekolahannya. Disebutkan, pihaknya memperoleh order APD dari Gubernur Jatim pada Kamis kemarin. Seluruh kepala SMK yang memiliki jurusan tata busana mengikuti rapat teleconference dengan Dinas Pendidikan Jatim UPT SMK. “Rapat teleconference Kamis. Pesanan pertama, hanya 50 pieces,” katanya ke sejumlah wartawan.

Pesanan tersebut, menurutnya, harus selesai satu hari. Siti Rohmah optimis, order selesai dikerjakan dalam tempo sehari dan Sabtu sore akan dikirim ke Surabaya. Jika waktunya terlalu malam, maka pesanan akan dikirim minggu pagi, keesokan harinya.

“Mudah-mudahan Sabtu sore bisa dikirim. Belum tahu, apakah setelah selesai order pertama ini, kami akan diberi order lagi,” ujarnya.

Saat ditanya, berapa ongkos jahit per potong, Siti Rohma berterus terang, tidak ada ongkosnya alias gratis. Ia dan tukang jahitnya tidak mempermasalahkan, tidak mendapatkan apa-apa dalam pekerjaan tersebut.

“Ini kan bencana. Tidak masalah. Anggap saja kami menyumbang tenaga dan kami ikhlas. Kalau bahan bakunya dari Pemprov. kami hanya menjahit saja,” sembungnya.

Tentang penjahitnya, Siti mengaku, alumni SMKN 3 bukan siswa. Pihaknya terpaksa menghubungi alumni yang bisa menjahit dan memotong serta mau bekerja tanpa bayaran, setelah siswa menolak diajak menjahit APD tersebut.

“Kami sudah menghubungi siswa dan orang tuanya. Mereka tidak mau. Alasannya, belum waktunya masuk sekolah dan takut virus corona,” pungkas Siti Rohmah.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas