Jumlah Positif Covid-19 Bertambah 13 di Lamongan, Puskesmas Turi Sementara Ditutup
LAMONGAN, FaktualNews.co-Hanya dalam waktu dua hari, jumlah warga Lamongan yang positif Covid-19 bertambah dari tiga orang menjadi 13 orang.
Data resmi Dinas Kesehatan Lamongan menyebutkan saat ini terdapat 13 orang yang positif Covid-19, 104 PDP, 202 ODP dan 4 ribu lebih ODR
“Ada penambahan, hasil dari Balitbangkes Kemenkes RI,” kata dr Taufik Hidayat Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan, Senin (6/4/2020).
Dikatakan, penambahan 10 orang positif Covid-19 itu, tiga orang berasal dari Kecamatan Turi 2 orang dan Kecamatan Sukodadi 1 orang. “Selebihnya dari kecamatan-kecamatan yang sudah ada kemarin,” ucap Taufik.
Tiga belas orang positif Covid-19 tersebut tersebar di 9 Kecamatan, masing-masing Kecamatan Lamongan (1 orang), Deket (1 orang), Turi (4 orang), Sukodadi (2 orang), Kedungpring (1 orang), Karanggeneng (1 orang), Maduran (1 orang), Solokuro (1 orang) serta Kecamatan Paciran (1 orang).
Sedangkan para pekerja medis Puskesmas Turi menjalani isolasi di RSUD dr Soegiri Lamongan, dan sudah menjalani rapid test yang hasilnya dinyatakan negatif.
“Penutupan Puskesmas memang disebabkan ada transmisi lokal di dalam Puskesmas Turi. Jadi ada satu yang positif kemudian di situ menularkan kepada yang lain,” ujar Taufik.
Untuk sementara Puskesmas Turi pelayanannya dihentikan. Maksimal 7 hari, minimal 3 sampai 4 hari.
“Pekerja Puskesmas Turi yang sehat ada yang di rumah. Yang tidak perlu penanganan medis. Namun diawasi terus oleh Gugus Tugas Covid-19 dan relawan desa,” terang Taufik.
Seraya menambahkan tidak semua pegawai yang terpapar, misalnya petugas kami yang ada di puskesmas pembantu (pustu).
Diketahui Kecamatan Turi paling banyak jumlah pasien positif Covid-19, hingga mulai kemarin malam petugas melakukan penyemprotan total di Puskesmas Turi.
“Rencananya selama tujuh hari kedepan, petugas kesehatan Kabupaten Lamongan akan melakukan sterilisasi atau penyemprotan cairan desinfektan disetiap ruangan puskesmas sehingga bisa digunakan,” pungkas Taufik yang juga Kepala Dinkes Lamongan itu.