Kisah Mengharukan
Musim Corona, Driver Ojol di Jember Ini Tetap Kerja Ditemani Anak Balitanya
JEMBER, FaktualNews.co-Seorang pengemudi atau driver ojek online (ojol), Wawan, terpaksa tetap harus mengais rezeki di tengah wabah Virus Corona atau Coronavirus 2019 (Covid-19).
Pria warga Jalan Singosari, Lingkungan Sadengan, Kebonsari, Kecamatan Sumbersari ini sehari-hari hari tetap bekerja narik ojol ditemani putrinya yang baru berumur 3 tahun alias masih bawah lima tahun (balita).
Wawan mengaku harus tetap ‘ngojek’ di tengah wabah corona ketimbang tingga di ruah sebagai diimbau pemerintah. Ini dilakukan karena terpaksa, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan alasan kenapa putrinya selalu ikut menemani, itu karena dirinya telah berserai dari istrinya.
“Saya sudah lama cerai, istri saya sudah nikah lagi,” kata Wawan saat ditemui, Senin (6/4/2020) siang.
Wawan yang ditemui saat berteduh menunggu hujan di pinggir jalan depan Toko Bunga Puspa Asri mengaku dirinya telah bercerai dan hidup bersama sang anak perempuannya yang masih balita.
Putrinya yang masih berumur 3 tahun terpaksa harus ikut saat Wawan narik ojek.
“Terpaksa ikut Mas, karena tidak ada yang jaga. Anak saya kembar. Yang satu ikut saudara saya di Madura, diasuh sama mbak saya. Yang satu ini hidup dengan saya,” katanya.
Wawan mengungkapkan, tidak masalah dirinya dalam mengasuh anak sembari bekerja. Saat pagi hingga siang hari, anaknya ikut bekerja. Karena jika ditinggal di rumah rewel, katanya.
Tapi saat malam hari, setelah anaknya ditidurkan. Wawan pun pergi narik ojol dan secepatnya pulang agar sang anak tidak kesepian.
“Saya berangkat kerja pukul 07.00 pagi, sampaik siang atau sore hari. Setelah itu pulang dan menidurkan anak saya. Saat jam 9 malam (pukujl 21.00 WIB) kira-kira, saya berangkat lagi, dan anak saya tinggal,” jelasnya.
Saat ditinggalkan di rumah sendirian malam hari, bagaimana jika anaknya terjaga dan bapaknya tidak di rumah ?
“Pintu saya kunci, anak saya tidur. Kalaupun terbangun, pokok ada susu di sebelahnya, dia pasti minum dan tidur lagi kalau tahu bapaknya tidak ada. Tapi sekiranya saya sudah mendapat penghasilan cukup untuk menutup target (ojol), saya cepat-cepat pulang. Maksimal pukul 12.00 malam saya pulang,” katanya.
Saat sekarang wabah corona ini, Wawan mengaku kesulitan mencari rezeki.
“Kerjaan saya hanya ojol ini. Meskipun ada wabah virus corona, bagaimana lagi, tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Tetap berusaha jaga kebersihan dan kesehatan. Semoga corona segera hilang lah,” tuturnya berharap.