FaktualNews.co

Pemkab Tulungagung Siapkan Gedung SD Jadi Lokasi Observasi PMI

Kesehatan, Peristiwa     Dibaca : 840 kali Penulis:
Pemkab Tulungagung Siapkan Gedung SD Jadi Lokasi Observasi PMI
FaktualNews.co/istimewa
Ilustrasi ruangan SD.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Sesuai instruksi Pemprov Jatim, Pemkab Tulungagung menyiapkan ruangan sekolah dasar (SD) untuk digunakan sebagai lokasi observasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang dari luar negeri atau warga dari daerah yang terpapar covid-19.

Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo mengatakan, pihaknya telah menerima surat edaran dari Gubernur Jawa Timur.

Melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, edaran itu berisi penyedian ruang SD untuk antisipasi kepulangan PMI. Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu daerah terbanyak mengirim PMI ke luar negeri.

“Seperti di Malaysia itu infonya warga luar negeri harus meninggalkan Malaysia. Antisipasi itu, kami siapkan SD minimal setiap kecamatan satu SD bisa digunakan. Ini untuk antisipasi jika PMI yang pulang dari luar negeri membludak,” ujarnya, Senin (06/04/2020).

Pemilihan SD karena setiap kecamatan bahkan setiap desa di Tulungagung sudah memiliki ruangan sekolah. Selain itu, SD memiliki ruangan unit kesehatan sekolah (UKS) yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan pasien.

“Minimal sudah ada 2 ruang UKS, nanti tinggal tambah beberapa ruang saja,” lanjut Bupati.

Pemanfaatan ruang SD itu jika dalam situasi mendesak. Pemkab Tulungagung sudah menyiapkan rusunawa IAIN Tulungagung, gedung balai latihan kerja (BLK), serta beberapa puskesmas penyangga. Agar covid-19 mudah terkendali, Maryoto meminta PMI tetap di luar negeri.

“Mungkin yang dari Hongkong dan Taiwan, di sana sudah membaik tapi di Indonesia Covid-19 sedang marak. Daripada menambah permasalahan baru, kami minta tetap di sana saja tidak usah pulang kampung,” jelasnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Tulungagung, Hariyo Dewanto mengatakan, penggunaan SD itu hanya dilakukan untuk observasi warga dari luar negeri atau daerah terpapar.

Jika, memiliki gejala seperti Covid-19 mereka akan langsung dikirim ke puskesmas atau rumah sakit.

“Alasan SD karena setiap desa sudah ada. Ini hanya untuk observasi saja, ketika diketahui suhu badannya tinggi semisal oleh satgas akan langsung ditangani,” terang Hariyo.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah