FaktualNews.co

Sepi Pembeli Sebab Covid-19, Harga Bahan Pokok di Pasar Kota Probolinggo Naik Turun

Ekonomi     Dibaca : 1107 kali Penulis:
Sepi Pembeli Sebab Covid-19, Harga Bahan Pokok di Pasar Kota Probolinggo Naik Turun
FaktualNews.co/Mojo
Pedahang daging ayam potong, di Pasar Baru Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Virus Corona tidak hanya berdampak pada kegelisahan dan kekhawatiran warga. Di Kota probolinggo, virus yang penyebarannya cepat itu, juga berdampak pada harga kebutuhan pokok naik turun. Sebagai dampak sepi pembeli, akibat warga takut keluar rumah.

Seperti daging ayam potong, tiga hari yang lalu turun di harga Rp 20 ribu per kilogram, pada Senin (6/4/2020) naik lagi antara Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu. Sedang cabai rawit merah, yang awalnya Rp 50 ribu, naik menjadi Rp 60 ribu,.

Begitu juga bawang putih dari harga Rp 30 ribu naik ke level Rp 40 ribu. Sedang harga cabai merah besar yang dua hari sebelumnya Rp 30 ribu, turun menjadi Rp18 sampai Rp 20 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang sayur di Pasar Baru, Bu Manis menyebut, naiknya harga sayur seperti cabai, terdampak virus corona. Pembeli sepi alias turun lantaran warga enggan keluar rumah, takut tertular virus corona dari orang lain. Dampaknya, harga turun karena permintaan akan sayur turun, sehingga tidak laku.

“Kira-kira itu penyebabnya. Pembeli sepi, barang nggak laku. Otomatis harga turun,” ujarnya.

Lain lagi dengan pengakuan Mistia dan Suratmi, pedagang daging ayam potong. Disebutkan, tiga hari yang lalu, harga daging ayam potong anjlok, dari Rp 30 ribu terjun bebas menjadi Rp 19 sampai Rp 30 ribu per kilogram. Penyebabnya sama seperti yang dikatakan Bu Manis yakni, merebaknya virus Corona.

“Ya, Corona itu penyebab pembeli sepi. Nggak ada pembeli karena warga enggan keluar rumah,” ujarnya.

Selain itu, penjual makanan atau kuliner, banyak yang tutup dan hanya melayani pembeli secara online atau dibungkus dibawa pulang. Kemudian lambat laun harga naik sedikit demi sedikit hingga pada Senin berada di harga Rp 25 ribu, naik Rp 5 ribu per kilogram.

“Kan sekarang bulan Sya’ban. Banyak warga selametan. Pembeli meningkat, sehingga harga naik. Mungkin besuk harga berubah lagi. Belum tahu naik apa turun,” tambah Suratmi yang diamini Mistia.

Beda lagi dengan pedagang daging ayam potong lainnya. Ia mengaku, harga saat ini Rp19 sampai dengan 20 ribu. Perempuan berjilbab tersebut mengaku, tidak tahu mengapa harga daging ayam di Pasar Baru berbeda.

“Saya jual harga segitu. Nggak tahu pedagang lain. Mungkin yang membeli ke mereka, banyak,” ujarnya singkat.

Terpisah, Nur Wahyudi, salah seorang penjual nasi dan minuman berterus terang, membeli daging ayam potong ke penjual keliling atau lijo Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Pria yang akrap disapa Yudi ini mengaku, tidak tahu harga kok berbeda.

“Saya kira lebih mahal pedagang pasar daripada pedagang keliling atau lijo. Tapi kok lebih murah beli di lijo.Ya, saya heran,” katanya singkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas