Peristiwa

Pasien Pneumonia Meninggal, Dinkes Mojokerto: Tak Terkait Corona

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Seorang penderita pneumonia warga Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto meninggal dunia saat di rawat di RSUD Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto pada Senin (04/04/2020). Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyatakan pasien tersebut tidak tergolong dalam (Covid-19).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, dr. Sujatmiko yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto membenarkan seorang pria yang meninggal di RSUD Kota Mojokerto. Namun demikian pasien tersebut tidak dinyatakan sebagai PDP maupun Orang dalam Pemantauan (ODP) terkait corona (Covid-19)

Dr Sujatmiko berdalih, pasien selama ini tidak mempunyai riwayat kunjungan ke daerah terjangkit COVID-19.

“Pasien meninggal pukul 23.30 WIB tadi malam. Pasien berjenis kelamin laki-laki, berusia 58 tahun warga Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Pasien dirawat di ruang isolasi RSU Kota Mojokerto,” ungkapnya, Selasa (7/4/2020).

Sebelum menghembuskan nafas trakhirnya, pasien tersebut sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Mojokerto selama tiga hari dengan keluhan demam, pusing dan mual. Dia dirujuk ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, dan pada Senin (6/4/2020) sekitar pukul 15.32 WIB menjalani perawatan di ruang isolasi.

“Oleh dokter spesialis RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, pasien didiagnosa Pneumonia bilateral dan Acce Lung Oedema (ALO),” tegasnya.

Menurut Sujatmiko, rencananya hari ini pasien tersebut dijadwalkan akan diambil rapid test dan swap. Namun pasien dinyatakan meninggal semalam, tepat pukul 23.30 WIB.

“Karena dari penelusuran ada gangguan jantung dan belum tes rapid ataupun swap, di tambah belum ditemukan riwayat yang ke arah COVID-19 sehingga data tidak kami masukkan,” cetusnya.

Pasien dimakamkan di pemakaman umum desa tempat tinggal pasien di Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto pada Selasa (7/4/2020) pagi. Diberangkatkan dari RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo dengan petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk melakukan proses pemakaman.

“Mungkin kehati-hatian pihak RSUD Wahidin. Pemakaman oleh RS Wahidin langsung,” tandasnya.