Peristiwa

Kades Plandi Jombang, Akui Tolak Jenazah Asal Surabaya

JOMBANG, FaktualNews.co – Kabar penolakan jenazah asal Surabaya yang sempat membuat gempar dunia maya di Jombang, diakui Kepala Desa Plandi, Kecamatan Jombang.

Ditemui di Balai Desa setempat, Kades Plandi, Dwit Susanto, membenarkan bahwa pihak desa menolak jenazah pria bernama Ratno Yuniarto (43) ini.

Jenazah tersebut sedianya hendak dimandikan atau disucikan di rumah kontrakananya di Desa Plandi.

Bukan tanpa sebab, selain bukan penduduk Desa Plandi, Dwit juga mengakui adanya kekhawatiran warga karena wabah virus corona.

“Keluarga korban ini warga Kaliwungu,  sehingga kami koordinasikan dengan Kelurahan Kaliwungu, ibunya aslinya Kaliwungu, yang bersangkutan sekarang KTP Sragen, Jawa tengah,” ungkap Dwit, Rabu (8/4/2020).

“Jelas warga resah, apalagi situasi seperti ini ada wabah corona, pasti akan menolak semua,” tandasnya.

Terpisah, Lurah Kaliwungu, RM Juwaratu Arip Wijaya menjelaskan, bahwa pihaknya tidak pernah menolak jenazah warganya untuk dimakamkan di pemakanan setempat.

Bahkan, terkait kematian Ratno Yuniarto, pihaknya sudah menyiapkan dan menggali liang lahatnya. Hanya saja, pihak desa tetap menginginkan proses pemakanan tersebut dilakukan sesuai SOP pemakaman pasien corona. Ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan warga dan aparat di kelurahan setempat.

Dikatakan, pihaknya tidak pernah menolak, bahkan sejak semalam liang lahat sudah kami gali. Namun minta agar pemakamannya dilakukan sesuai standar operasi prosedur (SOP).

“Yakni jenazah sudah dimandikan dari Rumah Sakit meninggalnya pasien lalu di masukkan peti jenazah. Sudah kami sampaikan ke keluarga dan mereka mengerti,” pungkasnya.

Sebelumnya, sopir ambulance dari yayasan Nurul Hayat bernama Teguh Santoso, yang mengantar jenazah Ratno Yuniarto dari Surabaya terlantar di Jombang.

Dia harus tidur semalam dengan jenazah tersebut lantaran dikabarkan ditolak oleh warga dan Perangkat Desa Plandi Kecamatan Jombang.

Ironisnya, kejadian ini berlangsung hingga siang ini. Mobil ambulan beserta jenazah almarhum masih terparkir di halaman kamar mayat RSUD Jombang dan belum tahu sampai kapan akan dimakamkan.

Ratno sempat dirawat di Rumah Sakit Muji Rahayu Surabaya, karena penyakit jantung. Ratno mendapatkan perawatan medis selama sekitar satu jam pada Selasa, 7 April 2020 karena mengalami sesak nafas sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.