Siapkan SDM dan Anggaran Rp 57,7 Miliar Tangani Covid-19 di Kota Probolinggo, Ini Rinciannya
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Tak hanya kesiapan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana pendukungnya, Pemkot Probolinggo telah menyediakan anggaran Rp 57,7 Miliar, guna pencegahan dan penanganan Covid-19.
Anggaran tersebut diperoleh dari Biaya Tak Terduga (BTT) 2 OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yakni, Dinas Kesehatan (Dinkes) Rp 919 juta dan RSUD dr Mohamad Saleh Rp 150 juta.
Penggunaan BTT Rp 1,07 miliar itu, sesuai Perwali 15 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemberian dan Pertanggungjawaban BTT, untuk tanggap darurat penanggulangan bencana non alam dan percepatan penanganan Covid-19.
Hal tersebut diungkap Wali Kota Hadi Zainal Abidin, kepada sejumlah awak media, saat video conference (Vidcom) Selasa (7/4/2020) sore kemarin. Selain itu, anggaran Rp 5,7 miliar didapat dari dana realokasi anggaran Dinkes Rp 18.433.000.000 dan RSUD Rp 9.894.610.000. Dana sebesar Rp 28.327.610.000, telah ditetapkan dalam Perwali Nomor 32 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perwali Nomor 235 Tahun 2019 tentang Penjabaran APBD TA 2020, tertanggal 2 April 2020.
Selain pos dari keduanya, didapat dari refocussing anggaran kegiatan sebanyak 26 OPD (organisasi perangkat daerah) yang akan dialihkan untuk BTT sebesar Rp 28,3 miliar. Refocussing dilakukan, sesuai instruksi Presiden dan peraturan Mendagri, tentang SDM, Satgas Penanggulangan Bencana non alam dan percepatan pencegahan covid 19-telah menyediakan tenaga medis dan paramedis.
Di RSUD dr Mohamad Saleh telah disiapkan 14 dokter spesialis, 8 dokter umum dan 23 paramedis, jumlah totalnya 45 orang. Sedang di Dinkes disiagakan 12 dokter umum, 12 orang paramedis dan 87 surveilans, jumlah total 111 orang. “Semuanya sudah kami siagakan untuk menjalankan tugasnya,” kata Wali kota Hadi.
Untuk personel di lapangan, petugas dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak 52 orang; Satpol PP 167 orang; Polres Probolinggo Kota 30 orang; Kodim 0820 ada 30 orang; Dinas Pewrtanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) 15 orang dan anggota Ion Zipur 30 orang. Jumlah Total 480 orang.
Selain itu, Pemkot juga akan membangun sedikitnya tujuh titik pantau (check point). Yakni, di stasiun, terminal, di kelurahan Wiroborang (tapal batas timur), Ketapang (tapal batas barat), Wonoasih (tapal batas selatan), exit tol serta Pelabuhan Perikana Pantai Mayangan (PPM).
Sedang bentuk kegiatan lain yang telah dilaksanakan di antaranya, penyediaan logistic penanganan darurat Covid-19, melakukan penyemprotan disinfektan ke fasilitas umum, menyediakan tempat cuci tangan di tempat umum, mengadakan surveilans pada kelompok beresiko, pemantauan warga yang melakukan karantina mandiri, melakukan tracking
terhadap kelompok yang beresiko.
“Kami juga melakukan rapid test ke kelompok yang beresiko sebanyak 83 orang. Melakukan skrining kemasyarakat yang ke Faskes baik swasta maupun negeri dan skrining pada pemudik atau pendatang baru,” tambahnya.
Ditambahkan, sejumlah tempat disiapkan untuk penanganan pasien terpapar Covid-19. Di antaranya, penyediaan 20 ruang isolasi di RSUD dan 20 ruangan di Puskesmas Wonoasih. Satgas juga telah menyediakan tempat karantina petugas penanganan dan penanggulangan penyebaran virus corona untuk medis di gedung Samudera Mina, Mayangan.
Tempat karantina paramedis di Guest House PPM Mayangan. Bagi petugas lapangan, BPBD, Satpol PP, Kodim, Polresta dan Yon Zipur, tempat karantinanya di PPU depan DLH dan rusunawa.
“Untuk karantina pemudik di SMK Negeri 2, kami akan menyiapkan alas untuk tidur. Semoga pemudik tidak ada yang dikarantina. Masyarakat tetap sehat,” harap Habib Hadi.
Untuk Posko Pencegahan dan Penanganan Covid-19 lanjut Hadi, ada di rumah dinas Wali kota, di Jalan Panglima Sudirman. Terkait jaring pengaman sosial terdampak virus corona, kata Habib Hadi, sekitar 14 ribu berasal dari berbagai profesi.
“Saat ini masih verifikasi faktual yang dilakukan petugas kecamatan dan kelurahan. Data ini di luar penerima manfaat PKH (Program Keluarga Harapan) dan BDT (Basis Data Terpadu),” katanya.
Selain itu, Pemkot telah melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial, Pemkot juga sudah mendata tenaga kerja yang bekerja di sector manufacturing (Pabrik) by name by address. Ditambahkan, Dinsos, DKUPP, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan dan Dishub melakukan hal yang sama.
“Jumlah tenaga kerja terdampak virus corona ada 7.298 orang. Ditambah masyarakat yang terfdampak sebanyak 7.009 orang. Jumlah total 14.307 orang. Yang di-PHK kami bantu. Kami minta camat, lurah, RT/RW mendata warga,” pungkasnya.