FaktualNews.co

Banjir Akibat Hujan Deras di Lamongan, Jalan Alternatif Terputus dan 3.500 KK Terdampak

Peristiwa     Dibaca : 1485 kali Penulis:
Banjir Akibat Hujan Deras di Lamongan, Jalan Alternatif Terputus dan 3.500 KK Terdampak
FaktualNews.co/Istimewa
Banjir di wilayah Desa Bangkalan Pule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co – Hujan lebat yang menguyur Lamongan pada Kamis (9/4/2020) malam membuat banjir di jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Turi dengan Kecamatan Kalitengah terendam panjir sepanjang 4 KM.

Genangan air mulai dari Desa Kemlagi Lor, Kecamatan Turi hingga ke Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan.

Tak hanya itu, banjir juga melanda wilayah selatan, yakni di sejumlah desa di Kecamatan Tikung. sejumlah rumah warga dan ratusan hektare sawah terendam banjir. Jalur alternatif yang menghubungkan wilayah Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Gresik itu terputus akibat tingginya genangan air.

“Banjir karena hujan deras tadi malam dan ada tanggul waduk desa yang jebol,” ucap Sunaryo, Kepala Desa Jatirejo, Jumat, (10/4/2020).

Sunaryo menambahkan, petani tidak sampai dirugikan dengan terendamnya ratusan hektar sawah. “Untungnya petani baru saja panen padi, jadi tidak sampai rugi besar,” ujarnya.

Sementara banjir yang memutus jalur alternatif, yang menghubungkan Kabupaten Lamongan Dan Kabupaten Gresik, terjadi di dua titik, yakni di Desa Bakalanpule dan Desa Dukuh Agung.

“Arus air yang mengalir cukup deras, bahkan sampai memaksa para pengendara roda dua turun saat melintas. Wilayah selatan ini biasanya tidak akan berlangsung lama,” kata Jannata, Kabid Kedaruratan BPBD Lamongan.

Sementara di wilayah barat Kabupaten Lamongan, banjir melanda Kelurahan Babat. Tak hanya jalan-jalan di Kelurahan Babat, banjir juga membuat 3.500 KK terdampak banjir.

“Sedangkan di wilayah utara, tingginya curah hujan juga menyebabkan Sungai Bengawan Njero, anak Sungai Bengawan Solo, meluap. Luapan anak Sungai Bengawan Solo ini meluber hingga menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Turi dan Kalitengah,” terang Jannata.

Banjir tahunan itu menyebabkan akses jalan antar kecamatan juga ikut terendam dengan ketinggian air hampir 10 centimeter hingga 30 centimeter. “Mulai banjir tadi malam,” kata Wati, salah satu warga Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh