JEMBER, FaktualNews.co – Imbaun pemerintah untuk rajin cuci tangan terutama pada saat wabah virus Corona, menginspirasi seorang siswa salah satu SMK di Jember untuk membuat tempat cuci tangan yang sederhana tapi otomatis. Dia hanya berbekal galon air mineral, selang bekas seperangkat elemen elektronik.
Iya, dia adalah Faid Iksan salah satu santri Ponpes Darul Muqomah. Tak butuh biaya banyak untuk membuat alat sederhana itu. Hanya berbekal uang Rp. 150 ribu dia sudah bisa membuat galon air itu berfungsi sebagai padasan otomatis. Tinggal sodorkan tangan, air akan mancur sendiri.
“Membuat alat sederhana tempat cuci tangan otomatis ini murah. Juga tidak perlu menyentuh langsung, air mangucur otomatis dan diyakini steril saat mencuci tangan,” ujar siswa Kelas 12 Faid Iksan saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (11/4/2020).
Niatnya membuat tempat cuci otomatis itu, merupakan giat ekstrakulikuler di sekolahnya untuk mengisi waktu belajar di rumah.
“Komunikasi kami rencana membuat alat ini lewat whatsapp, antar anggota ekstrakulikuler. Agar tidak bosan mengisi waktu senggang selain belajar. Jadi kami sepakat menciptakan alat yang juga bermanfaat. Apalagi memutus penyebaran Covid-19 ini,” katanya.
Faid mengatakan, bahan untuk membuat tempat cuci tangan otomatis ini, yakni galon tempat air minum, selang bekas sepanjang kurang lebih 15 sentimeter (cm).
“Kemudian juga Micro controller serta sensor inframerah untuk detektor saat tangan didekatkan di tempat keluarnya air. Kemudian terakhir lakban,” sebutnya.
Faid mengungkapkan, alat sederhana bikinannya ini tidak ubahnya seperti kran otomatis yang dijual di pasaran.
“Tapi karena harganya cukup mahal, jadi kita bikin dengan kreatif. Juga harapannya bisa dipasarkan dan dimanfaatkan orang banyak,” ucapnya.
Cara kerja alat tersebut sangat sederhana yaitu tinggal sodorkan tangan di bawah pancuran selang air langsung otomatis bisa keluar. Dan ketika tangan di jauhkan otomatis air yang keluar berhenti.
“Kami buat ini hitungan jam membuatnya. Bahkan jika diproduksi masal juga bisa. Lebih otomatis, tidak usah putar tutup kran, jadi lebih steril. Biayanya cukup Rp 150 ribu saja,” ungkapnya.
Faid juga mengatakan, untuk berikutnya dia akan mencoba membuat alat otomatis untuk hand sanitizer.
“Cara kerjanya sama, dan juga nanti mungkin bisa semakin banyak dimanfaatkan,” kata siswa yang juga pernah menyabet Lomba Robotik SMK Se Provinsi Jawa Timur tersebut.
Sementara Pengasuh Ponpes Darul Muqomah Gus Zainil Ghulam, mengaku sangat bangga dengan ide dan kreatifitas anak didiknya tersebut.
Dengan adanya alat tersebut, tamu ataupun pengunjung ponpes yang diminta untuk cuci tangan terlebih dahulu tidak perlu repot-repot memencet atau mengulir kran air.
“Hanya dengan memanfaatkan barang bekas dan biaya tidak banyak, sudah bisa membuat alat otomatis buat kebersihan serta buat cegah Virus agar tidak merebak di kawasan Gumukmas ini,” katanya.