Tiga Pekerja PT Energi Argo (ENERO) Gempolkerep Mojokerto Tewas, Polisi : Kita Minta Bantuan Labfor
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kepolisian Resor Kota Mojokerto masih menyelidiki perkara kecelakaan kerja di pabrik PT Energi Argo (ENERO) Nusantara Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (11/4/2020) pagi.
Akiban insiden itu, tiga pekerja tewas dan dua orang lainnya sedang mendapat pertolongan di IGD RSUD RA: Basoeni, Kecamatan Gedek Mojokerto.
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto mengatakan, sejauh ini petugas masih melakukan penyelidikan terkait kronologi insiden yang menewaskan tiga pekerja itu.
“Sementara ini masih kita dalam, petugas masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan memintai keterangan saksi mata,” ucapnya, Sabtu (11/04/2020).
Kata dia, dalam hal ini pihaknya akan meminta bantuan dari tim tol Labfor untuk mendalami kronologi.
“Kita masih belum bisa menjelaskan kronologi, yang jelas hingga kini petugas masih melakukan oleh TKP. Saksi kunci juga belum bisa kita mintai kerangan,” jelasnya.
Dia memastikan kecelakaan kerja di pabrik PT Energi Argo (ENERO) Nusantara Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto itu telah menewaskan tiga orang dan dua pekerja lain masih menjalani perawatan.
Sementara itu, Humas PT (ENERO) Aril Hariadi membenarkan adanya lima pekerja di pabrik itu yang menjadi korban.
“Pandagan mata kami yang pasti ada tiga yang meninggal, dua lainya masih dirawat di IGD, ini masih kita telusuri penyebabnya,” ucapnya.
Menurutnya, sampai saat ini dirinya masih mengumpulkan data terkait kronologi kecelakaan kerja yang terjadi. “Memang ada proses pengurasan, tapi ini masih kita telusuri,” jelasnya
dr Evy Maretnawati dokter IGD RSUD RA. Basuni mengatakan, pihak rumah sakit menerima tiga korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya masih hidup.
“Awal menerima pasien ada tiga ini sudah meninggal. Selang beberapa lama kemudian masuk lagi dua pasien namun dalam keadaan shock kemudian kita bersihkan dan kita tangani,” jelasnya.
Hingga berita ini ditulis, dua pekerja masih dirawat di IGD RSUD RA. Basoeni. “Keadaanya sudah membaik, nanti dua pekerja ini rencananya akan menjalani rawat inap,” tegasnya.
Kata dia, ada kemungkinan kematian tiga pekerja dan dirawatnya dua pekerja itu akibat keracunan dari gas etanol saat bongkar muat.
“Karena tiga pekerja yang meninggal maupun dua yang masih dirawat tidak ditemukan luka. Namun yang jelas pihak pabrik yang lebih mengetahui,” tegasnya.