FaktualNews.co

Mojokerto Dikelilingi Zona Merah Corona, Ini Kata Bupati sehingga Bisa Bertahan

Kesehatan     Dibaca : 2652 kali Penulis:
Mojokerto Dikelilingi Zona Merah Corona, Ini Kata Bupati sehingga Bisa Bertahan
FaktualNews.co/amanu
Tangkap layar Peta Sebaran Corona Jatim.

MOJOERTO, FaktualNews.co-Mojokerto, menjadi salah satu kabupaten yang belum ditemukan pasien positif Covid-19.

Hanya jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) kasus virus corona (Covid-19) per 12 April 2020 naik menjadi 38 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 270 orang.

Di Provinsi Jawa Timur, posisi Kabupaten Mojokerto tersebut sama dengan Kota Mojokerto dan Kabupaten Ngawi.

Bupati Mojokerto, Pungkasiadi menegaskan, peta persebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto masih kuning karena kerja sama semua pihak.

Mulai dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tiga pilar, elemen masyarakat dan masyarakat.

“Masyarakat Kabupaten Mojokerto sudah dalam kategori lumayan disiplin dan gerakan serentak penyemprotan disinfektan kemarin sungguh luar biasa,” ungkapnya, Senin (13/4/2020).

Masih kata Bupati, penyemprotan disinfektan di Kabupaten Mojokerto mulai diinstruksikan pada 18 Maret 2020 lalu.

Seluruh fasilitas umum (fasum) yang ada di Kabupaten Mojokerto disiapkan disinfektan dan dilakukan kerja bakti di kantor masing-masing sebelum dilakukan penyemprot disinfektan.

“Pasca itu, kita melakukan penyemprotan disinfektan serentak se-Kabupaten Mojokerto pada 31 Maret lalu. Dilanjutkan penyemprotan disinfektan berkala dari semua elemen.

Jadi ada petugas yang secara berkala berkeliling tiap desa untuk melakukan penyemprotan. Tiap lokasi bisa ketemu lagi penyemprotan tiap tiga hari karena petugas harus keliling,” jelasnya.

Hingga kini, PDP Corona atau COVID-19 di Kabupaten Mojokerto bertambah menjadi 38 orang. Dari jumlah itu, 5 PDP meninggal dunia, 21 negatif Corona, sedangkan 11 lainnya sampai saat ini masih diisolasi di rumah sakit.

Sejauh ini PDP yang meninggal dunia di Kabupaten Mojokerto berjumlah 5 orang.

Yaitu pria 32 tahun asal Kecamatan Puri meninggal Minggu (22/3), pria 36 tahun asal Jetis meninggal Jumat (27/3), pria 53 tahun asal Sooko meninggal Rabu (1/4), pria 27 tahun asal Pacet meninggal Jumat (3/4), serta pria 53 tahun asal Kecamatan Mojoanyar.

“Empat PDP yang meninggal negatif Corona. Kalau PDP 53 tahun dari Mojoanyar yang meninggal pagi tadi di RS Siti Hajar hasil tes swabnya belum kami terima,” jelas dr Sujatmiko Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto.

Sementara 21 PDP lainnya dinyatakan negatif Corona. Mereka telah dipulangkan dari rumah sakit karena sembuh dari gejala klinis seperti batuk, pilek, demam, sesak napas dan pneumonia.

Yaitu pria 25 tahun asal Kecamatan Sooko, perempuan 62 tahun as Sooko, pria 51 tahun asal Gedeg, perempuan 57 tahun asal Ngoro, perempuan 5 tahun asal Trawas, perempuan 19 tahun asal Puri, perempuan 40 tahun asal Pacet, perempuan 35 tahun asal Kemlagi, pria 35 tahun asal Gedeg dan perempuan 60 tahun asal Gedeg.

Juga pria 48 tahun asal Mojosari, pria 80 tahun asal Mojosari, pria 26 tahun asal Kutorejo, pria 50 tahun asal Kemlagi, pria 33 tahun asal Pungging, pria 22 tahun asal Puri, perempuan 25 tahun asal Gedeg.

Kemudian pria 23 tahun asal Dawarblandong, pria 33 tahun dari Kemlagi, perempuan 45 tahun dari Ngoro, pria 18 tahun asal Kutorejo, serta perempuan 40 tahun asal Kecamatan Gedeg.

Jika dilihat sebarannya, PDP Corona di Kabupaten Mojokerto paling banyak dari Kecamatan Mojosari, yaitu 8 orang. Disusul Puri 5 orang, Kemlagi dan Gedeg masing-masing 4 orang.

Dari Jetis, Sooko, Mojoanyar, Ngoro, Kutorejo, Pacet, Dawarblandong masing-masing 2 orang, serta dari Trowulan dan Pungging masing-masing 1 orang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah