MOJOKERTO, FaktualNews.co – Kepolisian Resor Kota Mojokerto menyatakan tiga orang pekerja PT Enero Gempolkerep Mojokerto yang meninggal tenggelam di lumpur, diduga karena pingsan setelah keracunan gas di dalam kolam.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Sodik Efendi mengatakan, ketiga korban tenggelam di dalam lumpur campuran spent wash dan yeast (ragi). Lumpur tersebut berada di kolam pengendapan yang sedianya akan dibersihkan oleh para korban.
Menurut Sodik, hal itu berdasarkan keterangan sementara dari tim kedokteran Forensik yang mengautopsi jenazah ketiga korban di RS Bhayangkara, Surabaya, Minggu (12/4/2020).
“Untuk sementara hasil autopsi yang disampaikan secara lisan ke kami, ketiga korban meninggal karena tenggelam di dalam lumpur. Mereka menghirup gas di dalam kolam, lalu pingsan dan tenggelam di lumpur,” kata Sodik Rabu (15/4/2020).
Sodik mengatakan, penyelidikan kasus kecelekaan kerja di PT Enero juga melibatkan Tim Labfor Polda dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim. Tim juga suda mengambil sampel gas di dalam kolam pengendapan tempat ketiga pekerja pabrik bioetanol itu tewas.
Sampel gas diambil di tiga titik di dalam kolam pengendapan menggunakan alat khusus. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel gas oleh Tim Labfor akan dicocokkan dengan DLH Jatim.
Menurut dia, kolam pengendapan di PT Enero mempunyai luas sekitar 4×10 meter persegi. Kedalaman lumpur di dasar kolam sekitar 60-80 cm.
“Tujuannya untuk memeriksa kandungan gas di kolam yang dihirup para korban,” terangnya.
Kecelakaan kerja terjadi di pabrik bioetanol PT Enero pada Sabtu (11/4/2020) pagi. Saat kejadian, terdapat 5 pekerja di kolam pengendapan berisi lumpur campuran spent wash dan yeast itu. Tiga orang tewas dan dua orang selamat.
Tiga pekerja PT Enero tewas yakni Beni Trio Sucahyo (30), warga Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, serta Bayu Adi Nugraha (30) dan Rudik (45), keduanya warga Desa Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.