PASURUAN, FaktualNews.co-Penyebaran Covid-19 yang berdampak pada kelangkaan masker di toko dan apotek, memunculkan kepedulian pihak Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB di Kecamatan Bangil.
Pihak rutan memberdayakan warga binaan untuk membuat masker sendiri, dan digunakan sendiri di lingkungan rutan setempat.
Ratusan masker ini, dibuat oleh 5 orang warga binaan yang telah mendapatkan keterampilan menjahit.
“Pembuatan masker tersebut sebagai upaya perlindungan dari penyebaran Covid-19, di lingkungan Rutan Bangil,” kata Ka Rutan Bangil, Tristiantoro Adi Wibowo, pada wartawan, Jumat (17/4/2020).
Ratusan masker produksi para warga binaan Rutan itu, rencananya akan dibagikan ke seluruh warga binaan maupun petugas Rutan, lantaran banyak desakan dari warga binaan yang meminta bantuan masker saat merebaknya Covid-19. “Pembuatan masker ini untuk intern saja,” jelasnya.
Selain anjuran dari organisasi kesehatan dunia (WHO) agar masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Ide itu, lanjut dia, untuk kebutuhan para warga binaan.
“Tiap hari masker dibuat. Satu minggu mampu diproduksi 400 masker. Namun saat ini terkendala bahan bakunya,” jelas dia.
Masker yang diproduksi oleh warga binaan Rutan Bangil ini, sesuai standar dari WHO. Untuk pembuatannya, bukan dari kain biasa, namun dari bahan kain spunbond dengan 4 lipatan.
“Memang pembuatannya saat ini terkendala dari bahan baku yang harus didatangkan dari Surabaya,” pungkasnya.