PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Ada kabar baik dari RSUD dr Muhammad Saleh, Kota Probolinggo. Satu dari dua pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh. Pasien berinisial P (17) itu diizinkan pulang ke rumahnya di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan, Sabtu (18/4/2020) sore.
Kepulangannya dilepas Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, disaksikan juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 dr Abraar Kuddah. Atas kesembuhannya, P menerima bunga, kue tart dan balon dari tim kesehatan yang merawatnya selama 18 hari.
Sebelum meninggalkan ruang karantina, remaja yang masih bersekolah itu melepas balonnya. Sebagai ungkapan virus yang menenpel atau menyerang sudah lepas dari tubuhnya. “Alhamdulillah, pasien P dinyatakan sembuh dan sore ini diiznkan pulang,” ujar Wali Kota Hadi.
Ia mengimbau kepada warga untuk tidak mengucilkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Wali kota juga meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Sebab, virus corona bisa menular ke siapa saja. “Apa yang dialami pasien P bukan aib. Makanya, jangan jauhi,” pinta wali kota.
Sementara itu, Jubir Satgas Covid 19 dr Abraar Kuddah mengatakan, RSUD Kota Probolinggo mengizinkan P pulang, karena sudah sembuh. Ia telah melakukan test Swab sebanyak 2 kali dan hasilnya berturut-turut, negatif.
“Aturannya seperti itu. Dua kali test Swab, berturut-turut hasilnya negatif. Akhirnya kami izinkan pulang,” ujarnya.
Saat di rumah, P tidak boleh meninggalkan atau keluar rumah selama 8 hari. Ia tetap diawasi tim yang merawatnya dan petugas Satpol PP. “P tidak boleh keluar dari rumahnya. Selama 8 hari berada di rumah, kami awasi. Kami juga melibatkan Satpol PP,” katanya.
dr Abraar juga menuturkan, masih ada satu pasien yang belum diizinkan pulang, karena menunggu hasil Swab kedua. Jika hasil swab kedua negatif, maka pasien yang merupakan orang tua P ini, bisa dipulangkan.
“Swab pertama negatif hasilnya. Kita menunggu Swab kedua. Kalau hasilnya negatif, kami pulangkan,” tandasnya.
Kepada sejumlah wartawan yang meliput kepulangannya, P mengatakan, akan mengikuti aturan saat berada di rumahnya. Selain pengobatan, kesembuhannya juga didukung kondisi dan situasi saat dalam ruangan isolasi (karantina).
“Suasana ruangan dan pelayanan kepada kami, cukup memuaskan. Perawat dan dokternya baik-baik,” ujarnya.
Selain itu, tim yang menangani penyakitnya selalu memberi semangat untuk kesembuhannya. Suasana seperti itu, membuat P semakin hari kondisinya kian membaik hingga dinyatakan sembuh.
“Yang penting semangat, pasti sembuh. Kami berharap, warga mengikuti aturan pemerintah dan protokol kesehatan,” pungkasnya.