FaktualNews.co

Atasi Covid-19, Pedagang Pecel Sumbang Uang Koin Tabungan Umrohnya ke Pemkot Probolinggo

Peristiwa     Dibaca : 674 kali Penulis:
Atasi Covid-19, Pedagang Pecel Sumbang Uang Koin Tabungan Umrohnya ke Pemkot Probolinggo
FaktualNews.co/Mojo
Sunarsih saat menyerahkan tabungan uang recehnya ke Wali kota Probolinggo di ruang lobi kantor Pemkot.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Apa yang dilakukan Sunarsih (58) patut diapresiasi. Uang tabungan umrah disumbangkan untuk membantu penanganan Covid-19. Uniknya, uang Rp 2 juta tersebut seluruhnya berbentuk receh atau kepingan uang logam.

Ibu paruh baya tersebut menyerahkan uang tabungannya ke Wali Kota Probolinggo, Senin (20/4/2020) siang. Begitu tiba di kantor Wali kota, warga Blok Sepeni RT 4 RW 5, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kademangan tersebut, menyampaikan ke petugas jaga kantor, ingin bertemu Wali kota. Tujuannya, akan memberikan tabungan umrohnya.

Setelah mendengar informasi tersebut, Wali Kota Hadi Zainal Abidin, terpaksa meninggalkan rapat atau pertemuan yang dihadiri untuk sementara waktu. Ia lebih memilih bertemu dengan Sunarsih, yang akan menyumbangkan uang yang ditabungnya selama 3 tahun.

Wali Kota Hadi menerima kehadiran dan uang receh Suparni di ruang lobi kantor Wali kota, bersama Sekda Kota drg Ninik Ira Wibawati. Hadi kemudian menerima uang yang berada di dalam celengan plastik dan langsung dibuka. Setelah dihitung, jumlahnya sekitar Rp 2 juta. Atas nama Pemkot, Wali kota mengapresiasi dan salut apa yang dilakukan Sunarsih.

“Terima kasih bantuannya, Semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami akan serahkan nanti ke Satgas Penanganan Covid-19,” ujarnya.

Karena uang tersebut oleh pemiliknya disumbangkan untuk penanganan Covid-19. Setelah menggali informasi dari Suparni, Hadi mengaku terenyuh dengan sikap Suparni yang rela dan ikhlas menyerahkan tabungan umrahnya.

“Ibu ini menabung dari sebagian hasil berjualan nasi pecel. Sungguh mulia, uang untuk umroh ke tanah suci, disumbangkan ke penanganan Covid-19. Mudah-mudahan menjadi contoh bagi yang lain,” tambahnya.

Usai menyerahkan sumbangannya, Suparni mengaku, uang tersebut diperoleh dari menabung selama kurang lebih 3 tahun. Sebagian penghasilan dari berjualan pecel, dimasukkan di sebuah celengan plastik. Tabungan yang rencananya untuk umroh itu kemudian disumbangkan untuk membantu penanganan virus corona, yang hingga kini belum tuntas. “Ini yang lebih penting. Untuk biaya umroh, saya akan nabung lagi,” katanya.

Sunarsih menyumbangkan uang koinnya karena terispirasi pada anak kecil yang menyumbangkan tabungannya untuk virus Corona. “Saya lihat di televisi ada anak kecil kayak cucu saya menyumbang untuk virus Corona. Anak kecil saja bisa mikir Corona, apalagi saya yang sudah tua. Kenapa saya tidak berbuat seperti itu, Akhirnya saya sumbangkan tabungan saya,” ujarnya.

Dirinya menyumbangkan tabungannya langsung ke Pemkot, karena khawatir jika melalui orang lain tidak sampai. Sunarsih menceritakan, uang koin di dalam celengan plastik yang diberi tulisan “Bismillah Barokah Aamiin” itu, dikumpulkan sekitar 3 tahun, sejak kali pertama ada koin baru seribu rupiah. Setiap hari ia masukkan uang koin sebagian dari hasil berjualan ke celengannya.

Ibu tiga orang anak ini berterus terang, tabungannya disumbang bukan karena hidupnya sudah berlebihan. Tetapi kepingin berbagi dan membantu orang lain agar pandemic virus Corona bisa ditangani dan segera berakhir.

Penghasilan dari berjulan pas-pasan, tapi tidak menyurutkan untuk saling berbagi. “Uangnya tidak seberapa, tapi semoga barokah. Kalau makan sehari-hari ya seadanya, biar bisa menabung,” sambungnya.

Sunarsih berterus terang, pandemi Covid-19 berdampak juga pada dagangannya. Meski begitu, ia tidak begitu mempermasalahkan, karena tidak hanya dirinya yang terdampak secara ekonomi. Tapi hampir seluruh pedagang atau penjual dan profesi lain.

Jika sebelum pandemi ia bisa menghabiskan 5 kilogram beras, sekarang hanya 3 kg. Dampaknya, ia tidak bisa melanjutkan tabungan umrohnya lantaran penghasilannya cukup untuk makan sehari-hari.

Karena tabungannya tidak bertambah, ia kemudian berniat menyumbangkan untuk virus corona. Khawatir habis, karena diambil setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

“Tidak apa-apa, insyaAllah ada gantinya. Setelah normal, kami akan nabung lagi untuk umroah. Harapan saya uang yang saya berikan itu bermanfaat. Uangnya tidak seberapa, tapi saya ikhlas bisa membantu,” pungkas istri tukang kayu tersebut.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas
Tags