Bola

Demi Citra dan Biaya, Persiga Trenggalek Bakal Rekrut Putra Daerah

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Persiga Trenggalek berencana menggalang bibit pemain lokal melalui pertandingan antar klub. Usaha itu dilakukan untuk memantapkan posisi Persiga di Liga 3 yang akan datang. Sayangnya, rencana itu ditunda menyusul wabah Corona (Covid-19) di Indonesia.

Ketua Umum Persiga Trenggalek Tarkiyat mengatakan, rencana itu ditunda samapai situasi terkait Covid-19 norma kembali.

Menurut Tarkiyat, penjaringan bibit pemain melalui kompetisi antar klub, nantinya bisa dimasukkan untuk bermain di Liga 3. Pertimbangannya, selain lebih hemat dalam jangka panjang Persiga akan fokus pada pemain asli daerah.

“Berkaca pada pengalaman, jika mengambil pemain dari luar daerah secara nasionalis tidak merasa memiliki kedaerahan,” ungkapnya, Senin (20/4/2020).

Untuk mencapai target, lanjut Tarkiyat, pemenuhan pemain dari putra daerah sendiri, pihaknya juga telah melakukan koordinasi untuk menginventaris pemain Trenggalek yang ada di luar daerah.

“Kita telah mendata pemain sukses dari Trenggalek yang mungkin bermain di liga satu, liga dua dan liga tiga club lain. Jika memang ada rencananya akan kami tarik untuk gabung ke Persiga,” terangnya.

Dijelaskan Tarkiyat, untuk jaminan honor putra daerah yang ditarik, Persiga Trenggalek akan memberi honor sesuai yang didapat dari klub sebelumnya. “Jadi gaji pemain itu nanti akan disesuaikan dengan level yang dimiliki,” jelasnya.

Diakui Tarkiyat, pembiayaan klub sepak bola memang cukup mahal. Apalagi jika harus membeli pemain profesional untuk membantu salah satu skuat club. Dari pertimbangan pembiayaan dan cinta daerah, Persiga Trenggalek akan memasang pemain dari putra daerah sendiri.

“Untuk itu Persiga merencanakan bakal menarik putra daerah yang telah bermain di club luar,” tuturnya.

Ditambahkan Tarkiyat, Persiga sendiri dalam konteks pembiayaan belum bisa diambilkan dari APBD. Sedangkan anggaran dari PSSI sekitar Rp 100-200 juta khusus untuk pembinaan para pemain.

“Untuk biaya penggajian murni patungan. Bahkan Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin selaku manager, juga turut membiayai Persiga dari dana pribadi,” pungkasnya.