FaktualNews.co

Solidaritas Masa Covid-19 di Tulungagung, Pemulung Terima Sembako Lengkap

Peristiwa     Dibaca : 794 kali Penulis:
Solidaritas Masa Covid-19 di Tulungagung, Pemulung Terima Sembako Lengkap
faktualnews.co/latif
Nila Rahmawati, salah satu pengurus HIPMI ketika membagikan paket sembako lengkap di Kalurahan Kutoanyar.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Sebagai wujud solidaritas dan support di tengah masa sulit pandemi Covid-19, Polres bersama HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Tulungagung, membagikan 202 paket sembako lengkap, kepada warga terdampak Covid-19, Selasa (21/4/2020).

Lokasi utama yang menjadi sasaran paket sembako lengkap yaitu seputaran perumahan warga di Kelurahan Kutoanyar, yang sebagian besar mata pencahariannya merupakan pencari barang bekas alias pemulung.

Lokasi yang disasar tersebut, dengan mempertimbangan pendapatan bulanan rata-rata penduduknya di bawah Rp 1 juta rupiah.

Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia menuturkan, paket sembako yang dibagikan tersebut terdiri dari beras, minyak goreng, gula dan bahan pokok lainnya.

“Ada 202 sembako yang kita bagikan, tentu saja kita prioritaskan kepada warga yang benar-benar kurang mampu,” terangnya, Selasa (21/04/2020).

Bantuan tersebut, juga merupakan bagian dari salah satu kerja sama Polres dengan organisasi pemuda dalam masa pandemi Covid-19 ini.

“Selain di kawasan kota, bantuan juga diberikan kepada masyarakat desa,” paparnya.

Selain solidaritas masa pandemi Covid-19, pemberian bantuan juga dilaksanakan sebagai bentuk peringatan Hari Kartini 21 April.

“Pemberian bantuan kita langsung, Polres dan HIPMI door to door kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Aini salah satu warga yang mendapatkan bantuan menyatakan terima kasih. Aini yang biasanya bekerja sebagai pencari barang bekas tersebut, merasa sangat terbantu.

“Iya sangat berterima kasih, karena pada masa seperti ini. Bantuan seperti ini sangat terasa sekali manfaatnya,” terangnya.

Pihaknya pun mengaku, selama masa pandemi Covid-19 ini, tidak bisa bekerja seperti biasanya. “Karena takut dan tidak boleh keluar rumah, jadi kita juga kehilangan pendapatan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah