Peristiwa

Dinas PU Kota Kediri Ciptakan Penyemprot Disinfektan Baru, Tak Basahi Ruangan

KEDIRI, FaktualNews.co–Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri punya terobosan baru dengan membuat alat penyemprot disinfektan tanpa membasahi objek yang disemprot.

“Prinsipnya alat ini menjadikan cairan desinfektan jadi kabut, jadi relatif tidak basah,” kata Sunyata, Kepala Dinas PU Kota Kediri, Rabu (22/4/2020).

Rangkaian alat itu menurut Sunyata berupa boks tripleks portabel dengan roda, didalamnya terdapat kotak plastik untuk menampung cairan desinfektan dengan selang plastik.

Cairan ini melalui instalasi pengabutan, dan keluar melalui pipa PVC yang disemprotkan keluar.

Instalasi pipa ada yang menyemprot ke atas. Selanjutnya bila ingin menyemprot sekeliling, maka bisa dipasang sambungan pipa sehingga arah penyemprotannya ke samping dan memutar.

“Tidak perlu lama, cairan ini akan menjangkau seluruh ruangan,” tambah Sunyata. Alat ini praktis karena ringan untuk dipindakan, tidak perlu memanggul cairan sebagaimana penyemprotan desinfektan dengan tangki.

Menurut Sunyata, alat ini bisa menampung sekitar 15 liter disinfekatan, dengan perbandingan 1 liter desinfetan diencerkan dengan 30 lt air.

Belum diukur berapa lama cairan desinfektan habis, yang jelas cukup efektif diterapkan untuk mendesinfektan seluruh kantor PU dan belum habis karena lebih hemat dan merata.

“Kami pilih cairan disinfektannya yang tidak bau. Jadi bahannya bukan klorin. Pakai cairan yang biasa digunakan mensterilkan sayuran dan buah sehingga tidak bahaya bila kena tubuh manusia,” tambah Endang Kartika Sari, Kabid Bina Marga yang juga ikut dalam tim pembuatan alat rakitan ini.

Saat ini, baru satu unit yang diproduksi. Estimasi biaya untuk membuat satu unit alat rakitan ini sekitar Rp 6,5 juta. PU sudah menganggarkan sekitar Rp 300 juta untuk pengadaan alat ini.

“Rencananya kami akan distribusikan ke Puskesmas dan RSUD yang membutuhkan desinfektan. Juga ke kantor-kantor pemerintah,” terang Sunyata.

Saat ini, alat ini sedang diperbanyak sembari terus mengadakan evaluasi agar sistem kerjanya efektif. Bila mungkin, teknologinya bisa disebarkan untuk ditiru lebih banyak orang.