Peristiwa

Aktifis Kepemudaan di Kota Probolinggo, Beri Ikan Tongkol ke Warga Terdampak Covid-19

PROBOLINGGO, FaktualNews.co -Jika Pemkot Probolinggo, Polresta, Dandim 0820 dan lembaga atau perusahaan swata membantu warga dalam bentuk sembako, lain lagi dengan aktifis kepemudaan. Mereka yang tergabung dalam Posko Bersama ‘Saling Jaga’, memberi bantuan ikan ke terdampak Covid-19.

Koordinator aksi, Dimas Adrianto menyebut, apa yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada sesama dan terdampak virus Corona. Pelaksana dari kegiatan tersebut diantaranya, GusDurian, GusDurian Peduli, Laskar Hijau, NU Backpacker, Pemuda Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dan Gereja Katolik Maria Bunda Karmel.

Kegiatan amal tersebut dilakukan, sebagai tindak lanjut imbauan pemerintah, yang meminta warga berdiam di rumah sehubungan dengan pandemi Covid-19. Salah satu dampak dari imbauan itu, tidak sedikit warga yang kehilangan penghasilan atau pendapatan. Sehingga, warga yang miskin kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karenanya, sejumlah pemuda dari berbagai unsur dan keagamaan, kemudian bergabung mendirikan posko Berama ‘Saling Jaga’. “Berawal dari situ. Bentuk kepedulian kami terhadap warga miskin terdampak Covid-19,” katanya.

Dikatakan, sebelum melaksanakan kegiatan bantuan, mereka melakukan pengamatan di berbagai wilayah. Kesimpulannya, selama ini bantuan yang diterima terdampak virus sebagian besar berupa sembako dan masker.

“Kami mencoba memberi bantuan dalam bentuk lain. Ya, ikan, terutama ikan tongkol. Gizi dan vitamin ikan tongkol mampu meningkatkan imun,” ujarnya.

Untuk kegiatan pertama, bantuan ikan tongkol diberikan ke warga Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan. Sebanyak 100 ekor dengan berat Total 1 kwintal disalurkan kepada warga yang tinggal di kelurahan tersebut.

“Sudah kami salurkan tadi pagi. Jumlahnya cukup lumayan. Semoga bantuan kami bermanfaat den meriongankan beban hidup warga,” katanya.

Tak hanya hari itu, Posko Bersama Saling Jaga, pada Jumat (24/4/2020) juga memberi bantuan tetap sama yakni, berupa ikan tongkol. “Selama dananya ada, kegiatan ini terus berlanjut. Menyesuaikan kemampuan. Dananya kami dapat dari iuran dan donator,” pungkasnya.