NGAWI, FaktualNews.co-Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melakukan inspeksi mendadak (sidak) Pos Check Point Pintu Tol Ngawi, guna memantau langsung kesiapan petugas menghalau pemudik dan memberikan semangat petugas melawan Covid-19.
Ikut dalam kunjungan itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo, Sekdaprov Heru Tjahjono dan Bupati Ngawi Budi Kanang Sulistyono (Kanang).
Dari pintu tol Ngawi, saat dikunjungi Khofifah, sudah tercatat 550 mobil dihadang dan dikembalikan ke arah asal atau putar balik.
“Berarti di Ngawi ini merupakan pintu masuk yang strategis menuju Jawa Timur. Nyatanya yang akan masuk melalui Ngawi lebih banyak dari pada pintu masuk yang lain,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, Pemprov Jatim telah menetapkan 8 titik pintu masuk ke propinsi Jatim dijaga ketat dari upaya masuknya pemudik. Satu di antaranya di pintu Tol Ngawi.
Hal tersebut dilakukan demi memutus rantai penyebaran Covid19 diwilayah Jatim.
“Saat kita beribadah puasa ini, kita tetap ikhtiar mencegah penyebaran Covid-19. Di check point Ngawi ini ada kartu untuk orang dengan risiko (ODR). Ada mereka yang risiko tinggi (PDP) atau risiko sedang.
Di check point ini sudah menjalankan protokol kesehatan, ada tempat cuci tangan, thermo gun, hand sanitizer dan menerapkan physical distancing,” kata Gubernur Jatim, Khofifah kepada wartawan di lokasi.
Kesigapan dan ketanggapan dari Pemkab Ngawi dan instansi samping mendapatkan pujian dari orang nomor satu di Jawa timur ini.
Hal tersebut setelah Khofifah melihat secara langsung bagaimana dari petugas yang ada langsung menghalau kendaraan yang tujuannya hendak mudik.
“Kita memang seharusnya bergotong royong bekerjasama untuk melawan penyebaran Covid 19,” jelas Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim pada awak media.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menambahkan ada sebanyak 1.170 kendaraan roda empat yang diminta putar balik di delapan titik check point di Jatim karena larangan mudik.
Dari angka itu, ada sebanyak 550 kendaraan berasal dari titik check point Ngawi.