FaktualNews.co

Kasus Positif Corona di Mojokerto Tambah Satu Lagi, Seorang Dokter

Kesehatan     Dibaca : 936 kali Penulis:
Kasus Positif Corona di Mojokerto Tambah Satu Lagi, Seorang Dokter
faktualnews.co/amanu
Ppeta Sebaran Covid-19 Kabupaten Mojokerto 26 April 2020

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto bertambah satu orang, sehingga total jadi enam orang.

Pasien tersebut asal Kecamatan Ngoro itu sempat mengikuti Pelatihan Petugas Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto membenarkan jika kemarin ada penambahan satu warga kabupaten yang terkonfirmasi positif virus korona.

Dia menyebutkan, warga berjenis kelamin perempuan itu sebelumnya memiliki riwayat mengikuti PPIH pada 8-18 Maret lalu.

”Iya, dia pernah mengikuti kegiatan di Asrama Haji Sukolilo,” katanya, Senin (27/04/2020).

Hingga hari ini, sebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto berjumlah 6 orang.

Sebelumnya, seorang petugas kesehatan dari RSUD Prof dr Soekandar juga dinyatakan confirm Covid-19. Perempuan 39 tahun asal Kecamatan Mojosari itu juga papar pasca mengikuti PPIH.

Ardi menyatakan, saat ini, perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter di salah satu puskesmas di Kabupaten Mojokerto ini menjalani isolasi mandiri di rumah.

Pasalnya, warga yang tercatat sebagai orang terkonfirmasi positif 06 itu tidak mengalami gejala.

”Sebelumnya sudah pernah dirawat di RSUD Soekandar, diuji swab awal itu negatif. Tapi sekarang hasilnya positif, sehingga menjalani isolasi diri di rumah,” terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto ini.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto, dr Langit Kresna Janitra menambahkan, setelah pulang dari PPIH, perempuan 45 tahun tersebut sempat demam, batuk, dan pilek.

Selanjutnya, pada 28 Maret, perempuan berinisial E ini berinisiatif periksa ke IGD RS dr Soekandar dan langsung dirawat. Terus dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.

Pada 29 Maret dilakukan uji swab. Namun, dari pemeriksaan melalui metode PCR yang keluar 2 April justru menunjukkan hasil negatif.

Namun, perawatan dilakukan sampai dengan seminggu kemudian. Tepat pada 9 April, pasien kemudian diperbolehkan pulang dari ruang isolasi karena sudah tidak ada gejala. ”Tapi tetap lanjut isolasi mandiri,” ujarnya tambahnya.

Pada Kamis (16/4/2020), petugas melakukan uji swab ulang. Dari tes kedua itu, Minggu (26/4) kemarin baru diketahui jika dokter puskesmas itu terjangkit virus corona.

Namun, karena tidak mengalami keluhan, maka yang bersangkutan tetap menjalani isolasi diri di rumah.

Kendati demikian, sebut Langit, sumber penularan perempuan asal Ngoro tersebut belum bisa dipastikan dari cluster Asrama Haji Sukolilo.

Pasalnya, sejak kepulangan PPIH 18 Maret lalu, sudah melewati lebih dari dua kali masa inkubasi (2 x 14 hari).

”Jadi kemugkinan bukan dari asrama haji. Karena itu kami masih melakukan tracing lagi untuk memastikan sumber penularan itu,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah