JEMBER, FaktualNews.co-Alat pelindung diri (APD) sangat dibutuhkan dua rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jember, yakni Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi dan RS Baladhika Husada Jember.
Akibat mendesaknya butuhnya APD tersebut, masyarakat dan sejumlah lembaga memberikan sumbangan APD. Misalnya dari Djarum Foundation Jember, Selasa (28/4/2020) siang.
“Dalam sehari kami butuh di masing-masing poli, 5 sampai 10 APD, untuk masing-masing dokter. Ada kurang lebih 20 unit pelayanan, yang masing-masing satu dokter,” kata Kepala Humas RSD dr Soebandi Septyono Haryawan di Kantor Perwakilan Djarum Foundation Jember.
Untuk penggunaan APD tersebut, kata pria yang akrab dipanggil dokter Iwan ini, paling utama digunakan petugas medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien terpapar corona.
“Seperti di ruang isolasi dan ruang bedah, bahkan di ruang perawatan jalan pun juga pakai APD (kondisi saat ini). Tapi, kita utamakan yang emergency (darurat, red) dulu,” katanya.
APD yang ada saat ini di RSD dr Soebandi Jember, kata dokter Iwan, jumlahnya sekitar 1.500 buah.
“Mungkin sekitar 1500an APD. Kalau diperkirakan dengan kebutuhan yang ada, hanya cukup untuk 10 hari ke depan. Jadi kami masih butuh banyak. Apalagi petugas (medis) sekarang di masing-masing klinik bergiliran. Masing-masing unit poli jalan, kita ada sekitar 20 petugas dan dokter,” ulasnya.
Terkait kebutuhan dan fungsi APD itu, satu APD jenis pakaian itu, dipakai untuk menangani satu pasien.
“Ganti pasien ganti satu APD. Ganti APD itu wajib dilakukan saat merawat pasien Covid-19 yang memiliki gejala batuk atau pilek, bahkan kondisi untuk merawat OTG (orang tanpa gejala) pun kita pakai APD,” tuturnya.
Djarum Foundation sendiri menyerahkan masing-masing 100 APD jenis pakaian kepada Rumah Sakit Daerah dr Soebandi dan Rumah Sakit Baladhika Husada, di kantor cabang perusahaan setempat.
APD diserahkan langsung Branch Manager Djarum Jember Doddy Wahyu Wibowo kepada Kepala Humas RSD dr Soebandi Septyono Haryawan dan perwakilan RS Baladhika Husada Letnan Dua Wahyu.
“Covid-19 ini sudah menjadi pandemi, artinya kita tidak bisa mengedepankan pemerintah saja dalam menyelesaikannya. Kita sebagai warga Indonesia punya kewajiban saling bantu,” kata Doddy.
Terkait sumbangan pakaian APD yang diberikan adalah tahapan kesekian dan dimungkinkan akan berlanjut ke rumah sakit lainnya yang membutuhkan.