LAMONGAN, FaktualNews.co – Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Lamongan menggelar rapid tes kepada puluhan tukang becak yang berada di sekitar Pasar Tingkat Lamongan, Rabu (29/4/2020).
Mereka dinilai rentan terhadap persebaran Covid-19 karena sering berada di fasilitas umum dan melayani banyak orang. Tukang becak dinilai sering kontak langsung dengan orang asing.
“Rapid test hari ini kepada 46 pengemudi becak yang mangkal di pasar tingkat,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan, dr. Taufik Hidayat, Rabu (29/4/2020).
Rapid tes yang dilaksakan di kantor Perumda Pasar Lamongan tersebut, lanjut Taufik menjadi bagian dari upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kabupaten Lamongan. “Agar bisa diketahui yang terpapar untuk segera dilakukan tindakan. Alhamdulillah hasilnya semua negatif,” tuturnya.
Sementar itu. Hasil tracing yang dilakukan GTPPC menunjukkan bahwa proses penyebaran Covid-19 di Lamongan terbagi dalam 3 klaster penularan.
Ketiga klaster penularan Covid-19 di Lamongan yaitu klaster pelatihan calon petugas haji di Surabaya, klaster nelayan dan klaster warga lamongan yang bekerja di luar kota dan secara rutin pulang pergi.
“Kalau klaster dari haji, itu terkontrol, terisolasi dan tidak memunculkan sebuah resiko. Sedangkan dua klaster lain cenderung meningkat dengan cepat dan cenderung memberikan kontribusi kematian,” pungkas Taufik.
Diketahui orang Lamongan yang setiap hari pulang pergi kerja ada sebanyak 19 ribu lebih, sedangkan yang pulang seminggu 2 kali atau 3 kali, ada 14 ribu lebih. Sementara yang pulang seminggu sekali, 1 bulan sekali, itu 4 ribu lebih.