LUMAJANG, FaktualNews.co – Empat orang dalam satu keluarga terkonfirmasi postif virus Corona atau Covid-19. Satu keluarga tersebut diketahui, keluarga pengasuh Pondok Pesantren Al Afkar Salafy, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
MI (55), lebih awal terkonfirmasi positif Corona, dimungkinkan setelah melakukan perjalanan ibadah Umroh menggunakan travel dari Banyumas, MI sempat di rawat di rumah sakit swasta Lumajang, sebelum dirujuk ke rumah sakit Syaiful Anwar Malang, Jum’at (20/3/2020).
Kemudian, IZ (24) salah satu anak MI terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil swab ini, diungkap Bupati Thoriqul Haq dalam konferensi pers, Sabtu (25/4) kemarin. Selanjutnya, pada Minggu (26/4.2020) informasi hasil swab dari anak dan menantu MI, berinisial MR (31) dan NS (24), hasilnya juga terkonfirmasi positif Corona.
Untuk memudahkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19, akan dilakukan penanganan seecara maksimal terhadap keluarga tersebut, sesuai protap Gusus Tugas Penanganan Covid-19. “Kami akan memeriksa seluruh keluarga beliau untuk memastikan penularannya dan ini guna mempermudah memotong mata rantai penularan,” kata Thoriqul Haq, Kamis (30/4/2020).
Sementara itu, informasi yang dihimpun dari orang dekat keluarga terkonfirmasi postifi Corona yang tidak mau disebut namanya ini menyebut, jika MR dan NS merupakan anak dan menantu MI. Meski tidak tingga serumah, mereka kerap melakukan kontak sosial.
“Klakah dengan Sukodono tidak terlalu jauh. Untuk datang sewaktu-waktu bisa dimungkinkan itulah penyebab tertularnya,” katanya.
Saat ini, dirinya mengaku tidak melakukan kontak seperti sebelumya, karena memang dirinya kenal baik dengan keluarga pesantren yang terkonfirmasi positif Corona. Dia hanya berharap dan selalu mendoakan agar keluarga tersebut cepat terbebas dan sembuh dari virus mematikan itu.
“Sementara saya tidak kontak beliau. Harapan saya semoga cepat sembuh dari virus Corona itu,” katanya sambil mengulangi agar namanya dirahasiakan via ponselnya.
Kendati demikian, santri Ponpes tersebutbaik putra dan putri masih tetap menjalankan aktivitasnya. Karena, santri Ponpes tersebut mulai libur pada hari 10 terakhir bulan Ramadan, sebagai progam kurikulum pesantren.