FaktualNews.co

Bertahan dengan Sepinya Tamu, Hotel di Jember Ini Jualan Takjil

Wisata     Dibaca : 1169 kali Penulis:
Bertahan dengan Sepinya Tamu, Hotel di Jember Ini Jualan Takjil
FaktualNews.co/Muhammad Hatta
Hotel di Jember ini jualan Takjil dan hidangan berbuka puasa untuk menambah penghasilan perusahaan.

JEMBER, FaktualNews.co – Turunnya okupansi tamu hotel di Jember yang mencapai hingga tinggal 20 persen per hari, membuat sejumlah pengusaha penginapan di Kabupaten Jember putar otak agar tetap bertahan ditengah wabah Covid-19 saat ini.

Selain merumahkan sementara sebagian karyawan bergantian, Hotel 88 Jember memilih untuk berjualan takjil dan hidangan makanan berat untuk berbuka puasa.

Hotel yang berada di pusat Kota Jember dan tidak jauh dari Mapolres Jember itu, membuka stand mini dekat pos keamanan dan lokasi parkir kendaraan. Tujuannya untuk menarik pembeli yang lewat, agar mampir membeli takjil dan hidangan berbuka puasa yang dijual.

Diakui pengelola hotel itu, dengan berjualan tersebut, sedikit memberikan pemasukan dan membantu keuangan perusahaan. Dengan menyediakan sekitar 10 sampai 20 porsi hidangan makanan berbuka puasa dan takjil, setiap harinya habis.

Misalkan sisapun, oleh pihak hotel diberikan kepada dhuafa yang berada disekitar hotel.

“Kita memilih berjualan takjil dan hidangan berbuka puasa drive-thru ini, untuk menambah pemasukan hotel. Karena kondisi saat ini, okupansi tamu hotel menurun. Kurang lebih 20 persen per harinya,” kata Operasional Manager Hotel 88 Jember Fahrina Amelia, Minggu (3/4/2020) sore.

Wanita yang akrab dipanggil Rina ini mengatakan, untuk hidangan berbuka puasa dan takjil yang dijualnya bervariatif juga terjangkau.

“Meskipun hidangan ala hotel, tapi tidak mahal. Makanan beratnya Rp 8 ribu per porsi, lauknya sate telur puyuh ayam suwar suwir dan oseng-oseng sayur. Kemudian esnya, es buah dan puding harganya cukup Rp 3 ribu. Terjangkau banget,” ucapnya.

“Pembeli yang datang kebanyakan saat lewat di depan hotel dan memang mencari hidangan berbuka puasa,” sambungnya.

Rina mengaku, kondisi mewabahnya Covid-19 saat ini, tidak terlalu terdampak dengan sebenarnya. Karena masih terbantu dengan adanya program work from hotel.

“Tapi tetap masih ada karyawan kami yang dirumahkan bergantian, untuk mengurangi biaya operasional,” katanya.

Lebih jauy Rina mengatakan, pihaknya berharap wabah Covid-19 bisa segera berlalu dan usai. “Selain juga semoga ada program pemerintah untuk mengatasi persoalan lesunya perekonomian gara-gara Corona ini,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, kondisi okupansi hotel yang kian menurun akibat penyebaran wabah Covid-19 kurang diperhatikan Pemkab Jember.

Bahkan kondisi perhotelan diketahui tampak mencari solusi sendiri untuk menyikapi turunnya okupansi pengunjung.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jember Teguh Soeprajitno saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan, keluhan dari pengelola hotel dan restoran terkait wabah Covid-19 sudah disampaikan pihaknya kepada pemkab.

“Sehingga kondisi ini memaksa kami, untuk menyikapi biaya operasional hotel yang kian membengkak ditengah lesunya okupansi,” kata Teguh.

Teguh menjelaskan, akibat covid-19 rata-rata okupansi hotel di Jember saat ini tak sampai 5 persen perharinya. Padahal segala cara telah dicoba pengelola hotel untuk meningkatkan okupansi di tengah wabah covid-19.

“Salah satunya dengan menawarkan paket-paket work form hotel. Tapi upaya itu relatif tidak berpengaruh pada okupansi. Masih tetap saja tidak ada peningkatan,” ujarnya mengeluh.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh