FaktualNews.co

Putus Rantai Covid-19, GTPPC Lamongan Gelar Ribuan Tes dengan Alat dari Korsel

Kesehatan     Dibaca : 741 kali Penulis:
Putus Rantai Covid-19, GTPPC Lamongan Gelar Ribuan Tes dengan Alat dari Korsel
Faktualnews.co/faisol
Saat Rapid Test menggunakan Afias 6 di Dinkes Lamongan

LAMONGAN, FaktualNews.co-Untuk memutus rantai penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Lamongan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) terus melakukan penelusuran kontak (contact tracing) sekaligus tes rapid menggunakan Afias 6.

Ketua Tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), dr Corona Rintawan, mengatakan Afias 6, alat tes rapid dari Korea Selatan yang dibeli mandiri ini terbukti memiliki akurasi tinggi sehingga GTPPC bisa menemukan banyak warga positif.

“Penelusuran kontak dan tes rapid massal merupakan bagian dari strategi umum penananganan Covid-19. Data dari Dinkes, dari 3 ribu reagen Afias 6, saat ini sudah sebanyak 619 yang digunakan tes rapid massal maupun penelusuran kontak,” kata dr Corona Rintawan, Minggu (3/5/2020).

Dari 619 tes tersebut, lanjut dr Corona sebanyak 22 orang Immunoglobulin M (IgM) positif, atau ada infeksi virus. Oleh tim GTPPC.

“Sebanyak 22 orang itu kemudian ditindaklanjuti dengan SOP isolasi mandiri dan dilakukan pengambilan sampel swab untuk dibawa ke laboratorium.” ucapnya.

Selanjutnya ada sebanyak 9 orang INDT IgM atau belum bisa dipastikan ada virus, sehingga tesnya harus diulang. Sebanyak 24 orang Immunoglobulin G (IgG) positif, yang berarti pernah terinfeksi, namun sudah sembuh dan sudah memiliki kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

“Selain itu sebanyak 4 orang IgM dan IgG positif, atau saat ini terinfeksi dan muncul kekebalan tubuh,” jelas dr Corona Rintawan yang juga staf khusus Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Diketahui, penelusuran dengan menggunakan Afias 6 ini, data dari Dinkes, sejak Sabtu, (2/5/2020), kemarin sudah ada sebanyak 43 terkonfirmasi positif di Lamongan untuk kemudian dilakukan tindakan isolasi dan penanganan medis.

“Namun, jika penelusuran kontak dan tes rapid massal ini tidak dibarengi dengan penerapan strategi yang lain, hasilnya menjadi kurang maksimal.” ujar Corona Rintawan.

Corona Rintawan menyarankan tim GTPPC Lamongan menerapkan 4 tahap strategi penanganan Covid-19. Pertama, sambungnya, melakukan pencegahan melalui social dan physical distancing. “Ini menjadi key point, langkah penting,” katanya.

Ia menyarankan Pemkab Lamongan harus mewujudkannya aturan dengan merujuk pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seperti pelarangan berkumpul dan salat berjamaah di masjid.

Apabila tindakan pencegahan tersebut tidak dilakukan, dia menilai, akan memperberat pelaksanaan tahapan strategi mitigasi atau pengurangan dampak dengan cara melakukan penelusuran kontak, isolasi mandiri, pembuatan rumah karantina dan tes rapid massal.

“Jika hasil dari mitigasi ini didapati banyak yang positif, tentu selanjutnya dibutuhkan fasilitas isolasi yang banyak,” tuturnya.

Inisiatif mitigasi GTPPC Lamongan dengan sebanyak-banyaknya berupaya menemukan yang positif melalui tes rapid massal akan memperingan tahapan strategi penanganan pasien.

Namun saat penanganan pasien harus dilakukan penguatan rumah sakit dengan memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD), ruang isolasi serta pembuatan rumah sakit khusus Covid-19.

“Penting sekali melakukan langkah pemulihan. Dengan memberikan dukungan psikologis untuk pasien Covid-19, rehabilitasi ke masyarakat dan penyebaran informasi dari orang-orang yang berhasil sembuh,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags