PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Hingga kini, akses jalan Probolinggo – Lumajang, pasca ambrolnya penyangga jembatan ambrol, masih ditutup. Belum diketahui, apakah jembatan di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo itu, akan dibongkar atau diperbaiki penyangganya saja.
Mengingat, Tim P2JN Perencanaan Pengawasan Jalan Nasional dari Jakarta, belum turun ke lokasi. Rencananya, tim P2 JN akan meninjau tang ke jembatan yang penyangganya ambrol pada Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 15.00 WIB kemarin itu, pada Senin (4/5.2020) besok.
Hal itu diungkap Rudi Napitupulu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Jalan Nasional Gempol-Pasuruan-Prbolinggo, Minggu (3/5.2020) siang. Disebutkan, kedatangan tim P2JN akan melihat kondisi jembatan dan hasilnya akan dianalisa. Sehingga belum diketahui, apakah jembatan akan dibongkar atau hanya dipasang penyangga.
Baca Juga: Tembok Penyangga Ambrol, Jembatan Penghubung Probolinggo-Lumajang Ditutup
Untuk memperkuat jembatan agar bisa dilalui kendaraan secepatnya. Atau akan membuat jembatan daily (darurat) di samping jembatan yang ada saat ini. Agar kendaraan bisa melintas untuk meneruskan perjalana ke tempat yang dituju.
“Jadi kami belum bisa menyimpulkan. Yang menentukan itu P2JN. Kalau perbaikannya tahun depan, Karena belum ada anggarannya,” katanya.
Menurutnya, dinding tengah penyangga jembatan yang ambrol separuh, akibat tergerus air saat musim penghujan. Selain itu, memang kondisinya sudah rapuh karena bengunan lama. Rudi memperkrakan, pondasi dan penyangga jembatan bekas bangunan Belanda. “Kalau melihat bangunannya, dibuat zaman Belanda. Ada batu merahnya kan,” katanya.
Sedang bangunan besi diatas jembatan, merupakan bangunan baru, yakni dibangun tahun 1978 sesuai prasasti tulisan yang ada di jembatan. Untuk saat ini hingga batas yang belum ditentukan, jembatan ditutup untuk akses kseluruh kendaraan yang datang dari arah mana saja.
“Ya, kami tutup. Kecuali untuk pejalan kaki dan sepeda pancal. Khusus warga sekitar sini,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota, HM Soufis Subri Probolinggo yang meninjau lokasi berharap, seluruh pengendara memahami kondisi yang ada. Jajaran Polres Probolinggo Kota dan Dinas Perhubungan (Dishub) menutup seluruh akses jalan menuju jembatan, agar tidak terjadi kemacetan, sehingga mengganggu perjalanan.
Yang pasti, pengalihan arus telah dilakukan. Untuk kendaraan yang datang dari arah timur (Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso) dialihkan ke Jalan Lingkar Utara (JLU) ke utara dan jalan raya Panglima Sudirman kea rah barat. Sedang kendaraan dari arah selatan (Jember dan Lumajang) diharuskan lewat di Jalan Sutami dan Profesor Hamka.
“Begitu juga dengan kendaraan dari Barat (Surabaya dan Malang). Sampai di perempatan Pilang dialihkan ke JLU dan jalan Soekarno-hatta. Di pertigaan Ketapang akan dialihkan ke selatan, jalan raya Bromo,” katanya.