FaktualNews.co

DPRD Trenggalek Temukan Perencanaan Ganda di RKA Penanganan Covid-19

Peristiwa     Dibaca : 480 kali Penulis:
DPRD Trenggalek Temukan Perencanaan Ganda di RKA Penanganan Covid-19
Faktualnews.co/suparni
Rapat Komisi IV DPRD Trenggalek bersama Organisasi Perangkat Daerah (ODP)

TRENGGALEK,FaktualNews.co-Penganggaran dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Trenggalek yang begitu besar, menyedot perhatian publik.

Menjawab permasalahan tersebut, Komisi IV DPRD Trenggalek melakukan klarifikasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pada seluruh Organisasi Perangkat Daerah.

Mugianto Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek mengatakan, pihaknya telah mengumumkan adanya temuan perencanaan ganda di beberapa OPD. Padahal seharusnya RKA untuk penanggulangan Covid-19 terperinci. Agar penggunaan dana bisa seefisien mungkin.

“Tadi kita temukan masih ada double perencanaan di tiga OPD. Namum permasalahan itu sudah kita luruskan dan kita pilih yang sesuai sasaran. Artinya hanya kita pilih satu dari double perencanaan tersebut,” ungkap Mugianto, Rabu (6/5/2020).

Tidak hanya itu, lanjut Mugianto, pihaknya juga mengajak Dinas Sosial untuk menegur pemilik Depo atau toko swalayan yang sudah dipercaya oleh Perbankan, agar memiliki standar harga sesuai pasaran.

“Berdasarkan temuan di lapangan ada beberapa depo yang mematok harga terlalu tinggi. Tadi kita sudah sarankan ke Dinas Sosial untuk menyetarakan harga sesuai nilai di pasaran,” terangnya.

Mugiato juga menyayangkan masih ada petugas yang ada di puskesmas belum bekerja dengan maksimal. Hal itu terlihat dari masih banyaknya pemudik yang datang dan tidak mau melakukan isolasi mandiri.

“Berdasarkan pantauan kami di lapangan selama sekitar satu minggu, masih banyak warga yang pulang kampung. Oleh sebab itu kita hari ini klarifikasi Dinas Kesehatan untuk segera memberi saran dan masukan kepada petugas yang ada dilapangan,” jelasnya.

Di sisi lain terkait sulitnya mendapatkan peralatan rapid test Covid-19, tambah Mugianto, pihaknya hanya bisa menyarankan bersabar. Sebab kebutuhan tersebut semakin meningkat di berbagai daerah, sedangkan yang bisa memproduksi terbatas.

“Untuk rapid test karena ketersediaan barang belum terpenuhi tentunya harus bersabar. Kita tunggu, order kita juga sudah cukup besar, hampir 4.000 buah, dan saat ini baru dapat 150 buah,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah