Peristiwa

666 Warga Dua Kelurahan di Kota Probolinggo, Terima Sembako dari Pihak Swasta

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Jika kelurahan lain menerima bantuan sembako dari Pemkot Probolinggo, tidak demikian dengan halnya Kelurahan Kedungasem dan Sumbertaman. Di dua kelurahan yang masuk Kecamatan Wonaasih tersebut, 666 warganya menerima bantuan beras dan 1.600 masker.

Bantuan beras seberat 5 kilogram dan masker setiap orang itu berasal dari perusahaan pengolah oli bekas menjadi solar PT Berdikari Jaya Bersama (BJB). Dana untuk 293 warga Kelurahan Kedungasem dan 373 warga Kelurahan Sumbertaman itu berasal dari Corporate Social
Responsibility (CSR).

Bantuan kemanusiaan untuk warga yang tinggal di dekat jembatan Kedungasem yang rusak itu, secara simbolis, diserahkan oleh CEO PT BJB, Yuwie Santoso, di Kantor Kelurahan Kedungasem, Kamis (7/5/2020) pagi. Ada lima warga renta yang menerima bantuan, sedang ratusan paket beras sisanya, diserahkan ke rumah penerima bantuan.

Teknik pembagian ke masing-masing rumah, menurut Yuwie, untuk menghindari kerumunan dan jaga jarak. Sebab, kerumunan warga dalam jumlah banyak atau besar, rentan penularan dan penyebaran virus Corona.

“Bantuan penting, tapi lebih penting menjaga warga tertular covid 19. Kesehatan lebih penting dari sekedar bantuan beras,” katanya.

Direktur Utama PT BJB tersebut mengatakan, apa yang dilakukan sebagai bentuk kepedulian ke warga sekitar pabrik. Yang saat ini kondisi ekonominya kembang-kembis bahkan ada warga yang tidak memiliki penghasilan akibat wabah Covid-19.

“Kondisi ekonomi sedang tidak baik. Kami hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk mengurangi beban hidup warga terdampak pandemi virus Corona,” ujarnya.

Sementara Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Wonoasih, Parwono, mengapresiasi kepedulian PT BJB. Kepada warga penerima, ia berharap bantuan dari pihak swasta itu dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menyambung hidupnya.

“PT BJB tidak hanya membantu sembako. Kegiatan masyarakat seperti pagelaran seni musik dan kebudayaan, juga selalu dibantu,” katanya.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan setempat, Rohim mengatakan, bantuan dari perusahaan pengolah limba oli bekas itu, mampu meredam kegelisahan warga. Sebab, bantuan dari Pemkot hingga kini belum digelontorkan ke warga.

“Banyak warga yang menunggu. Bantuan dari PT BJB ini, bisa meredam gejolak warga,” ujarnya.

Sebab, ada beberapa warga yang selalu menanyakan bantuan, baik ke RT, RW bahkan sampai ke kelurahan. Ditambahkan, ada 1.300-an calon penerima bantuan sembako dari Pemkot, sebagian menerima dari PT BJB.

“Ada warga yang menerima 2 kali. Bantuan dari Pemkot dan pabrik oli. Tapi mereka itu memang kondisinya miskin. Janda tua yang tidak punya penghasilan,” tambah Rohim.