LUMAJANG, FaktualNews.co – Abrasi terus mengikis pesisir pantai di sepanjang Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Tidak sedikit berbagai tanaman hilang terseret ombak dan lahan yang berubah menjadi lautan.
Relawan Bencana (RB) Tempursari Dibyo mengatakan untuk mewaspadai gelombang datang sewaktu-waktu pihaknya melakukan meningkatkan patroli di pinggir pantai, sebagai kewaspadaan ancaman gelombang tinggi menjadi bencana.
“Saat gelombang berpotensi membesar harus dipantau karena sudah puluhan hektar lahan sudah jadi laut, warung dan tempat tinggal juga banyak yang rusak,” kata Dibyo, Jumat (08/05/2020).
Papan imbauan dan jalur evakuasi pun telah terpasang, sebagai wilayah yang rentan terancam gelombang. Namun dari itu kesiagaan harus menjadi bagian penting dari masyarakat untuk ada di garis merah bencana.
Katanya, maka dengan melakukan pemantauan rutin jika kondisi tidak aman tinggal membunyikan sirene yang sudah jadi kesepakatan warga sebagai tanda bencana.
Karena itu, menurutnya, kesiagaan terus dibangun melalui desa tangguh bencana oleh BPBD, seperti Desa Bulurejo, Tegalrejo dan lainnya. Masyarakat diharapkan benar-benar tangguh berada di wilayah rawan bencana.
“Untuk menamakan kesiagaan terhadap warga ya harus kontinyu mengingatkan dengan sistem siskamling memantau aktivitas gelombang,” kata Dibyo.