KEDIRI, FaktualNEws.co–Satu Pasien Dalam Pengawasan klaster sebuah pabrik rokok di Tulungagung asal Kota Kediri, meninggal dunia, Sabtu (9/5/2020).
Hal itu diungkapkan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam sebuah prees release.
“Pasien warga Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren ini datang ke RS Gambiran pada 3 Mei untuk berobat, dari pemeriksaan didapatkan pasien ini dari klaster Tulungagung,” kata Laki-laki yang akrab disapa Abu tersebut.
Abu juga menyebut, pasien itu datang dengan keluhan sesak napas, batuk dan demam. Dan ternyata setelah dilakukan rapid test untuk kedua kali hasilnya reaktif.
“Pertama hasil rapidtest negatif, maka di diagnosis ODP, dan di rawat di ruangan biasa, ruang Pamenang. Kemudian setelah dirawat 6 hari, pada hari ini, 9 Mei, dokter memerintahkan dilakukan rapid test ulang, dan hasilnya reaktif,” Katanya.
Karena hasilnya reaktif, petugas medis pun menaikkan status orang tersebut menjadi PDP, hingga akhirnya kondisi pasien semakin memburuk.
“Karena statusnya dinaikkan PDP, harus dipindahkan ke ruang isolasi yang bertekanan negatif di RS Gambiran. Sambil menunggu proses pemindahan, kondisi pasien tiba-tiba memburuk dan kemudian meninggal dunia,” jelasnya.
Karena meninggal dalam keadaan PDP. pasien tersebut dimakamkan dengan tata cara Covid-19, dan hari ini dimakamkan di pemakaman Ngletih.
“Saya juga sudah memerintahkan Dinkes untuk melakukan tracing ke keluarga pasien yang berinteraksi dengan almarhum dan alam kami lakukan rapid test,” tuturnya.
Walikota juga meminta agar warga Kota Kediri semakin disiplin dan waspada terkait pandemi corona, jangan pernah meremehkan.
“Ini penyakit yang tidak bisa diremehkan, terus jaga diri jaga kesehatan patuhi anjuran dari pemerintahan.” Pungkasnya.