PASURUAN, FaktualNews.co – Setelah ditunggu cukup lama, insentif bagi kalangan guru dan pegawai tidak tetap (GTT-PTT) di Kota Pasuruan pada bulan Mei ini akhirnya cair. Pencairan insentif selama dua bulan, Pebruari dan Maret, tertunda sampai bulan ini.
Menurut Kabid Tenaga Pendidik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kota Pasuruan, Amin Jafar, tertundanya karena ada perubahan di regulasi.
“Petunjuk dari pusat GTT dan PTT tak boleh terima honor dari dua sumber. Namun dapat honor dari BOS pusat,” ujarnya, Senin (11/5/2020).
Dikatakannya, sesuai Perwali Nomor 13 tahun 2020 penyebutan ‘honor’ bagi GTT dan PTT diganti dengan penyebutan ‘insentif’. Sehingga, hal itu menyebabkan tertundanya insentif GTT dan PTT di Kota Pasuruan.
“Alhamdullillah, akhirnya cair juga insentif bagi guru-guru non PNS di lingkungan Pemkot,” terang Amin.
Dari bulan Februari hingga Maret ada 559 GTT dan PTT penerima insentif yang mencakup mulai TK hingga SMP. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 247.750.000 untuk 250 GTT dan Rp 259.869.000 untuk 309 PTT.
Menurut Amir jumlah penerima tidak mengalami perubahan. Hanya PTT berkurang 1 orang, sehingga jumlah PTT penerima insentif berjumlah 308 orang. Sedangkan besaran insentif bagi GTT adalah Rp 1 juta, lalu untuk PTT sebesar Rp 850 ribu.
Tahun depan direncanakan ada kenaikan dan telah diajukan ke Pemkot. Bahkan insentif kali ini ada kenaikan cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu untuk GTT besarannya Rp 750 ribu. Sedangkan untuk PTT besarannya juga sama, yakni Rp 750 ribu. Insentif tersebut naik per Januari 2020.