NGANJUK, FaktualNews.co – Meski sudah mendekati Lebaran. Hingga kini harga kebutuhan pokok di Kabupaten Nganjuk masih tidak mengalami peningkatan siginifikan seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebab permintaan di pasaran minim akibat dampak pandemi Covid-19.
Kepala Disperindag Kabupaten Nganjuk, Heni Rochtanti mengatakan, harga kebutuhan pokok di wilayahnya sampai saat ini secara umum masih stabil. Justru pedagang banyak yang mengeluh barang dagangannya tidak laku lantaran sepi pembeli.
Menurutnya, hal itulah yang membuat harga cenderung stabil lantaran jumlah permintaan di pasar menurun drastis.
“Kenapa harga stabil, karena justru persediaan barang yang besar tapi permintaan sedikit. Saat ini banyak restoran maupun rumah makan tutup sehingga permintaan di pasar sedikit. Itulah penyebab harga stabil, permintaan relatif menurun,” kata Heni.
Berdasarkan data Disperindag Kabupaten Nganjuk, sejauh ini harga bawang merah Rp 34 ribu di pasaran dan Rp 28 ribu di tingkat grosir Sukomoro, harga telur justru turun di Rp 18 ribu dari yang sebelumnya Rp 24 ribu per kilogram. Harga yang mengalami sedikit peningkatan yakni gula pasir yang berada di angka Rp 16.300 dari yang sebelumnya Rp 12.500 per kilogram.
Terkait keluhan para pedagang pasar, Heni menyebut Pemda telah menerapkan kebijakan penghapusan retribusi pasar selama tiga bulan ke depan. Penghapusan retribusi tersebut mulai berlaku pada 9 April 2020 hingga Juni 2020 mendatang.
“Kalau ditinjau sampai Juni 2020 nanti belum pulih, mungkin bisa diperpanjang lagi,” ungkap Heni.