JOMBANG, FaktualNews.co – Teleconference Bupati Jombang, Mundjidah Wahab dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat pencairan simbolis BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) untuk warga terdampak covid-19 di Desa Tugu Sumberejo, Kecamatam Peterongan, Jombang, diwarnai suasana haru.
Ini setelah salah satu Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat menangis sesenggukan sesaat setelah menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 600 ribu itu.
Pria bernama Hariono itu tak bisa menahan rasa gembira dan tangisnya saat menyampaikan testimoninya dihadapan Gubernur Khofifah maupun Bupati Mundjidah.
Pria yang bekerja sebagai pedagang pentol (cilok keliling) ini mengaku bansos yang dia terima sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari keluarganya.
Sebab, sejak dua bulan terakhir ini, dirinya tidak bisa mencari penghasilan secara maksimal. Sekolah dan Pesantren tempatnya dia biasa mengais rejeki, kini telah diliburkan.
Padahal di dua tempat itu, Hariono mengaku mampu meraup keuntungan bersih setiap harinya hingga rata-rata Rp 70 ribu.
Namun, wabah Covid-19 ini merubah segalanya. Cilok yang dijajakan Hariono sepi pembeli. Sejak masa belajar di rumah dua bulan lalu, Murid-murid SD dan santri pesantren Rejoso, Peterongan yang menjadi pelanggan tetapnya kala itu, kini tak bisa dia temukan.
Otomatis, ini membuat penghasilannya menurun drastis bahkan nyaris hilang.
“Dulu sebelum ada corona, saya jualannya di sekolah dan di pondok (PPDU Rejoso), setiap hari laku dan pasti habis, saya dapat untung Rp 70 ribuan.Tapi sekarang sepi, kadang dagangan habis kadang tidak,” ujarnya, Rabu (13/5/2020).
Sejak sepi pembeli ini, Hariono mengaku berhenti berjualan. Dirinya lebih memilih pekerjaan lain, yakni serabutan.
Namun, pekerjaan ini juga tak setiap hari ada. Dan Lagi-lagi Hariono harus berjuang mati-matian memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Bahkan tak jarang, Hariono kerap terlibat cek-cok dengan istrinya karena dirinya tak sanggup memenuhi kebutuhan hidup istri dan anaknya.
“Saya hanya bisa berpasrah diri dan berjuang untuk bisa menghidupi keluarga saya. Mencari pekerjaan apa adanya,” bebernya.
Kepada awak media, Hariono mengaku akan memberikan uang bantuan tersebut kepada istrinya.
“Terima kasih buat Bapak Presiden yang sudah memperhatikan nasib rakyat kecil dengan mengasih bantuan dana BLT Dana Desa. Terima kasih juga buat Ibu Gubernur Jawa Timur, Ibu Bupati Jombang, Pak Camat, Pak Kades, semuanya terima kasih,” tukas Hariono.
Tak hanya Hariono, penerima bantuan lain, Ilawati Wahyu juga mengaku trenyuh setelah menerima bantuan sosial ini. Mata wanita yang kala itu memakai kerudung warna cokelat itu nampak berkaca-kaca. Setelah menerima bantuan ini,
Ilawati mengaku akan mempergunakan uang bantuan ini sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidup keluarganya.
“Untuk membeli bahan kebutuhan pokok, semoga corona segera hilang, perekonomian kembali pulih,” ungkapnya.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab sendiri menargetkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di wilayahnya akan tuntas dalam kurun satu minggu kedepan.
Usai penyaluran secara simbolis tersebut, menurut Bupati, Pemkab Jombang (Dinas Sosial) akan melanjutkan pendataan. Hal ini, kata dia, sebagai upaya untuk menghindari dobel data dengan Bansos yang lain.
“Beberapa hari ini kita sudah menyalurkan, Insya Alloh tanggal 20 (Mei 2020) tuntas untuk (penyaluran) BLT-DD di Kabupaten Jombang,” pungkasnya.
.