Orang Mati dan Sekdes di SitubondoTercatat Terima BST Kemensos RI
SITUBONDO,FaktualNews.co-Data penerima manfaat bantuan sosial tunai (BST) terdampak Covid 19 dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, amburadul.
Seorang warga di Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, yang diketahui sudah meninggal dunia pada 2018 lalu, Hj Maisyaroh, masih tercatat sebagai penerima manfaat BST dari Kemensos RI.
Selain itu, sejumlah orang kaya dan orang bernama Atronmo yang menjabat sekretaris desa (sekdes) Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo, juga tercatat penerima manfaat BST terdampak Covid 19 dari Kemensos RI.
Atromo mengatakan, jumlah penerima manfaat BST terdampak covid 19 di Desa Wringinanom sebanyak 654 kepala keluarga (KK), salah satunya dirinya juga tercatat sebagai penerima manfaat Bansos dari Kemensos RI tersebut.
Selain itu, seorang warga yang meninggal dunia juga tercatat sebagai penerima BST untuk terdampak covid 19 dari Kemensos RI.
“Namun, karena saya juga tercatat sebagai penerima, sehingga saya langsung mengambil BST dari Kemensos RI tersebut,” ujar Atromo, Rabu (13/5/2020).
Sugik, warga Desa Wringinanom mengaku sangat menyayangkan sikap Atromo selaku Sekdes.
Sebab, seharusnya sekdes itu tidak berhak menerima manfaat BST terdampak covid 19. Mengingat, masih banyak warga Desa Wringinanom yang miskin tidak tercatat sebagai penerima BST.
Bahkan, salah warga yang sudah menjanda selama 18 tahun justru tidak tercatat sebagai penerima manfaat BST.
“Karena sebagian penerima manfaat BST dari Kemensos RI tidak tepat sasaran, seharusnya Atromo melaporkan ke Kantor Kemensos, agar para penerima yang tidak tepat sasaran dialihkan kepada orang yang berhak,” ucap Sugik.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi mengimbau para Kades Situbondo agar melaporkan ke Kantor Dinsos Situbondo, jika mengetahui data penerima BST dari Kemensos RI tidak tepat sasaran.
“Seperti yang dilakukan Kades Kertosari, Kecamatan Asembagus, Situbondo yang menolak pencairan BST, karena sebanyak 18 warganya yang tercatat sebagai penerima BST itu orang kaya,” ujar Abu Bakar.