JOMBANG, FaktualNews.co – Bupati Jombang, Mundjidah Wahab memantau secara langsung penyaluran Bantuan Sosial dampak Covid-19 di Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang.
Bantuan yang disalurkan kali ini merupakan bansos yang bersumber dari APBD Kabupaten Jombang sebesar Rp 200 ribu.
Didampingi Kepala Dinas Sosial Moch Saleh, Camat Jombang, Mudlor dan Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jombang, Bupati Mundjidah Wahab juga melakukan pengecekan data KPM penerima Bansos yang ditempel di kantor desa setempat.
Kepada para penerima manfaat, Bupati menjelaskan macam-macam Bansos yang berasal dari pemerintah untuk warga terdampak pandemi covid-19 ini, seperti, BLT dari Kementerian Sosial, BLT Dana Desa, APBD Provinsi Jatim dan Bansos dari Pemkab Jombang.
Diapun mengapresiasi inisiatif Kepala Desa Kepatihan, yang menambah paket bantuan dengan sembako. Hal ini, menurut Bupati akan semakin meringankan beban masyarakat terutama warga terdamoak Covid-19.
“Saya berikan apresiasi kepada Kepala Desa Kepatihan, satu-satunya kepala desa yang nambah Sembako untuk masyarakatnya yang terdampak Covid-19,” kata Mundjidah.
Dalam pemantauan ini, Bupati Mundjidah juga menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut kepada beberapa perwakilan warga.
Dia menambahkan, saat ini penyaluran Bansos yang bersumber dari APBD Jombang sudah mencapai 86 persen. Setelah kelar, tahap pertama ini, pihaknya akan segera melalukan evaluasi menghadapi penyaluran di bulan berikutnya.
“Pertama, kita masih menyisir yang terlewat, itu masih bisa diusulkan. Yang kedua, nanti untuk pelaksanaan yang akan datang, sudah dari sekarang, setelah kita lakukan evaluasi untuk ke depan agar lebih baik lagi,” terangnya.
Meski begitu, Bupati memastikan proses penyaluran Bansos ini sudah lancar dan tidak ada kendala. Dia juga mengajak warga berdoa agar wabah Virus Corona (Covid) bisa segera sirna sehingga semua orang bisa melakukan aktifitas seperti semula.
“Kalau memang ada satu-dua (yang terlewat) itu wajar, dan itu bisa kita tampung,” tandasnya.
Sementara, Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi membenarkan, bahwa dirinya sengaja menambah bantuan berupa paket sembako kepada KPM (keluarga penerima manfaat) yang tercatat sebagai penerima bansos APBD Kabupaten Jombang.
Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir ketimpangan antara nilai bantuan APBD Kabupaten dan Provinsi yang hanya sebesar Rp 200 ribu dengan bantuan dari Kemensos maupun bantuan Dana Desa senilai Rp 600 ribu per KPM. Sehingga, tak ada kecemburuan sosial dikalangan masyarakat penerima manfaat.
“Ini kita alokasikan untuk yang menerima basos APBD Kabupaten dan Provinsi Rp 200 ribu akan kami tambahkan lagi sembako berupa beras, minyak goreng dan gula serta vitamin senilai hampir sama dengan bantuan itu, sehingga tak ada perbedaannya yang mencolok antaara Sebab nilai Rp 600 ribu (3 bulan) dengan Rp 1,8 juta (3 bulan), sebab itu sangat tidak cukup dibuat bertahan selama satu bulan dan itu kami ambilkan dari APBDes 2020,” pungkas Erwin.