FaktualNews.co

Sepi Pembeli Tapi Harga Daging Ayam Naik, Satgas Pangan Kota Probolinggo Diminta Turun

Ekonomi     Dibaca : 746 kali Penulis:
Sepi Pembeli Tapi Harga Daging Ayam Naik, Satgas Pangan Kota Probolinggo Diminta Turun
FaktualNews.co/Mojo
Pedagang ayam dan bawang merah di Pasar Baru Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Satgas Pangan Kota Probolinggo, diminta segera turun, agar mengetahui kondisi di lapangan. Sebab, kenaikan harga sejumlah komuditas yang terjadi saat ini di luar kewajaran dan sepertinya menyimpang dari hukum ekonomi.

Permintaan tersebut disampaikan Kepala UPT Pasar, Muhammad Arifbillah, Kamis (14/5/2020) siang saat memantau harga di Pasar Baru. Hasilnya, harga kebutuhan seperti bawang merah, daging ayam potong dari hari ke hari terus naik, padahal tidak ada lonjakan pembeli alias sepi.

Harusnya, kata Arifbillah, kalau harga naik, maka permintaan meningkat atau dengan kata lain, pembeli bertambah. Tapi kenyataannya, pembeli tetap bahkan cenderung sepi. Terbukti, dari beberapa pedagang daging ayam dan penjual bawang merah di Pasar Baru, hingga siang menjelang sore, dagangannya masih ada, alias belum laku.

Kondisi seperti itu menandakan, pembeli daging ayam potong dan bawang merah tidak ada peningkatan atau lonjakan. Melihat kondisi seperti itu, Arif curiga ada permainan di tingkat pedagang ayam potong. Untuk itu, ia meminta Satgas Pangan segera turun ke lapangan untuk mengatahui penyebab dari naiknya harga tersebut.

“Harapan kami seperti itu. Satgas Pangan harus turun tangan untuk mengambil langkah. Demi menyelamatkan pedagang dan pembeli,” harap Arifbillah.ke sejumlah wartawan.

Sementara itu, Nur, salah satu penjual bawang dan sayuran lainnya menyebut, harga bawang merah dari hari ke hari naik. Harga bawang super yang Senin kemarin Rp 30 ribu per kilogram, dua hari kemudian naik menjadi Rp 45.000. Dan sekarang naik lagi menjadi Rp 50.000. “Naik terus pak. Nggak tahu kenapa,” katanya singkat.

Sedang Bawon, salah satu penjual daging ayam potong menyebut, saat ini harganya Rp 36 sampai Rp 40 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya Rp 26 ribu dan 2 hari kemudian naik menjadi Rp 28.000 per kilo. “Lalu naik lagi Rp 30 ribu. Sekarang Rp 36 sampai Rp 40 ribu,” katanya.

Perempuan asal kelurahan Sumbertaman ini heran, mengapa harga daging ayam potong naiknya bertubi-tubi, dua hari sekali. Padahal selama dirinya berjualan daging ayam, tidak pernah terjadi demikian. Anehnya lagi, pembeli tetap sepi, tapi harga daging ayam terus melonjak.

“Ini daging ayam saya masih ada. Pembelinya sepi. Tapi harga terus naik. Aneh,” ujarnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas